Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus menunjukkan tren pelemahan akibat meningkatnya ketidakpastian global.
Chief Economist PermataBank, Josua Pardede, menyatakan saat ini rupiah menjadi salah satu mata uang Asia yang menunjukkan performa kurang stabil terhadap dolar AS.
“Kalau kita bicara perkembangan rupiah saat ini, penutupan pada 9 Mei kemarin masih berada di kisaran Rp16.500-an. Artinya, sejauh ini rupiah masih menjadi salah satu mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS,” kata Josua saat ditemui di kantor PermataBank, Jakarta, Rabu (14/5/2025).