Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Harga Emas Naik saat Ekonomi Tidak Stabil

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Pada saat kondisi ekonomi global mengalami adanya gejolak dan ketidakpastian ternyata banyak para investor yang mulai melirik emas sebagai salah satu jenis investasinya. Kenaikan harga emas di tengah situasi ekonomi sebetulnya bukanlah suatu kebetulan, melainkan didasari oleh berbagai faktor ekonomi dan juga psikologis yang saling berkaitan satu sama lain.

Emas sudah lama dianggap sebagai aset safe haven atau tempat berlindung yang aman pada saat pasar keuangan sedang mengalami kondisi terguncang. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa alasan berikut ini mengapa harga emas ternyata bisa mengalami kenaikan pada saat kondisi ekonomi justru tidak stabil.

1. Emas dipandang sebagai aset safe haven

ilustrasi emas (pexels.com/Zlaťáky.cz)
ilustrasi emas (pexels.com/Zlaťáky.cz)

Pada saat pasar keuangan tidak dalam kondisi stabil dan para investor pun mulai kehilangan kepercayaan terhadap instrumen konvensional, maka emas kerap dijadikan sebagai pilihan utama karena dinilai lebih stabil dan juga tahan terhadap potensi gejolak yang ada. Emas tidak bergantung pada kinerja dari perusahaan atau pun pemerintah tertentu, sehingga potensi risikonya dianggap jauh lebih rendah.

Kecenderungan untuk lari ke investasi emas membuat permintaannya jadi semakin meningkat secara cepat di tengah ketidakpastian ekonomi, entah itu akibat pandemi, krisis geopolitik, hingga kestabilan ekonomi domestik. Peningkatan terkait permintaan inilah yang pada akhirnya mendorong harga emas yang ada di pasar global.

2. Ketidakpastian nilai tukar mata uang

ilustrasi emas (pexels.com/Zlaťáky.cz)
ilustrasi emas (pexels.com/Zlaťáky.cz)

Pada saat ekonomi melemah, maka nilai tukar mata uang, khususnya mata uang negara berkembang juga akan turut mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat. Hal inilah yang pada akhirnya membuat masyarakat dan juga investor mulai mencari adanya alternatif yang lebih aman, sehingga emas kerap dijadikan sebagai pilihan karena nilainya tidak bergantung pada mata uang tertentu.

Depresiasi nilai mata uang ternyata dapat mengakibatkan harga barang-barang impor yang di turut naik, termasuk emas, namun tetap banyak yang membelinya karena dianggap bisa mempertahankan daya beli tersebut. Kepercayaan terkait emas sebagai pelindung nilai juga turut mendongkrak adanya harga dalam kondisi ekonomi yang semakin tidak stabil.

3. Kekhawatiran terhadap inflasi

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Inflasi yang tinggi ternyata rentan menyebabkan penurunan daya beli dari uang tunai pun jadi menurun, sehingga banyak orang yang mencari cara untuk menjaga nilai kekayaannya agar tidak semakin tergerus. Emas kerap dianggap memiliki nilai yang tetap dan bisa meningkat pada saat inflasi justru sedang melonjak.

Permintaan terkait emas sebagai lindung nilai inflasi justru bisa meningkat pada saat harga-harga barang pokok naik dan Bank Sentral pun belum mengambil adanya langkah konkret terkait cara dalam mengendalikannya. Kenaikan permintaan tersebut ternyata bisa membawa dampak secara langsung terhadap kenaikan harga emas di pasar dunia.

4. Suku bunga yang rendah

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Pada saat ekonomi mulai melemah, maka Bank Sentral biasanya akan mulai menurunkan suku bunga untuk mendorong adanya konsumsi dan juga investasi, namun ternyata kondisi ini juga bisa menyebabkan imbal hasil dari aset seperti deposito jadi kurang terlihat menarik. Akibat dari hal ini justru membuat investor lebih memilih instrumen seperti emas yang memang tidak memberikan adanya bunga, namun tetap membawa potensi terkait apresiasi harga.

Suku bunga yang rendah bisa menurunkan biaya peluang dalam memegang emas, sehingga membuatnya jadi terlihat lebih kompetitif jika dibandingkan aset lainnya. Dengan semakin banyak investor yang beralih ke emas, maka harga logam mulia pun akan turut terdorong naik.

Kenaikan harga emas pada saat ekonomi tidak stabil ternyata merupakan cerminan dari pergeseran perilaku investor yang cenderung mencari keamanan dan kestabilan terkait nilai aset. Setidaknya dengan memahami alasan-alasan dibalik lonjakan emas, maka masyarakat umum pun bisa lebih cermat apabila tertarik untuk membelinya. Dengan strategi yang tepat, maka emas bisa dijadikan sebagai perlindungan finansial jangka panjang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us