Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional melakukan peninjauan ke Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dan SPBU di Kabupaten Cilacap. (dok. Pertamina Patra Niaga)
Dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, disepakati harga minyak mentah Indonesia (ICP) diproyeksikan berada di kisaran 80-85 dolar AS per barel.
Target lifting minyak dan gas bumi (migas) diperkirakan mencapai 1,603-1,652 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), dengan rincian lifting minyak bumi sebesar 600-605 ribu BOEPD dan lifting gas bumi 1,003-1,047 juta BOEPD.
Selanjutnya, cost recovery diestimasi sebesar 8,25-8,5 miliar dolar AS.
Untuk volume BBM dan LPG bersubsidi, disetujui volume BBM bersubsidi sebesar 19,05-19,58 juta kiloliter, yang terdiri dari minyak tanah 0,55-0,58 juta kiloliter dan minyak solar 18,5-19 juta kiloliter. Sementara itu, volume LPG 3 kg ditetapkan sebesar 8,2 juta metrik ton.
Subsidi tetap untuk minyak solar berkisar antara Rp1.000-3.000 per liter, dan subsidi listrik ditetapkan sebesar Rp84-88,36 triliun.