Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). (dok. KPI)

Jakarta, IDN Times - Komisi VII DPR RI bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyepakati asumsi dasar sektor ESDM dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2025.

Kesepakatan tersebut mencakup berbagai aspek penting yang akan menjadi dasar perencanaan dan penganggaran sektor ESDM di tahun depan.

“Komisi VII DPR RI bersepakat dengan Menteri ESDM terkait asumsi dasar sektor ESDM RAPBN tahun anggaran 2025,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat menyampaikan kesimpulan rapat, Rabu (19/6/2024).

1. Rincian asumsi dasar sektor ESDM di 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional melakukan peninjauan ke Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dan SPBU di Kabupaten Cilacap. (dok. Pertamina Patra Niaga)

Dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, disepakati harga minyak mentah Indonesia (ICP) diproyeksikan berada di kisaran 80-85 dolar AS per barel.

Target lifting minyak dan gas bumi (migas) diperkirakan mencapai 1,603-1,652 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), dengan rincian lifting minyak bumi sebesar 600-605 ribu BOEPD dan lifting gas bumi 1,003-1,047 juta BOEPD.

Selanjutnya, cost recovery diestimasi sebesar 8,25-8,5 miliar dolar AS.

Untuk volume BBM dan LPG bersubsidi, disetujui volume BBM bersubsidi sebesar 19,05-19,58 juta kiloliter, yang terdiri dari minyak tanah 0,55-0,58 juta kiloliter dan minyak solar 18,5-19 juta kiloliter. Sementara itu, volume LPG 3 kg ditetapkan sebesar 8,2 juta metrik ton.

Subsidi tetap untuk minyak solar berkisar antara Rp1.000-3.000 per liter, dan subsidi listrik ditetapkan sebesar Rp84-88,36 triliun.

2. Anggaran Kementerian ESDM disepakati Rp9,385 triliun

Editorial Team

Tonton lebih seru di