Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah ke Rp14.994,5 per dolar Amerika Serikat (AS), Senin (19/6/2023) sore. Mata uang Garuda melemah sebanyak 54,5 poin atau 0,36 persen pada penutupan perdagangan, sore ini.

Mengutip Bloomberg, pelemahan mata uang Garuda sore ini lebih dalam dibandingkan pagi tadi yang sebesar 38 poin ke Rp14.978 per dolar AS pada pembukaan perdagangan.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juni 2023, nilai tukar rupiah menguat sebanyak 14 poin atau 0,09 persen ke Rp14.940 per dolar AS.

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.973-Rp15.002 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), kurs rupiah terapresiasi atau menguat sebesar 3,71 persen.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga melemah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp14.994 per dolar AS pada Senin, 19 Juni 2023.

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih besar dibandingkan posisi pada Jumat, 16 Juni, yang ada di level Rp14.945 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah melemah 49 poin.

2. Rupiah melemah bersama mata uang lainnya di Asia

Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah bersama mata uang di negara Asia pada umumnya, melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar. Pasar memantau arah kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed).

Risk off di pasar uang adalah situasi di mana para investor cenderung menghindari investasi yang dianggap lebih berisiko yang biasanya memberikan imbal hasil tinggi. Dalam hal ini, investor lebih memilih untuk berinvestasi pada aset yang dianggap lebih aman.

"Kekhawatiran akan divergensi kebijakan suku bunga antara the Fed dan bank sentral Asia dipicu oleh ekspektasi stimulus tambahan dan pemangkasa suku bunga oleh PBOC setelah Goldman Sach memangkas proyeksi pertumbuhan di China. BI sendiri yang lebih condong untuk memangkas suku bunga setelah inflasi kembali ke target 2-4 persen. Investor juga mengantisipasi testimoni the Fed Powell pada hari Rabu dan Kamis," ujarnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah pada perdagangan besok

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan, dolar AS naik lebih tinggi dalam perdagangan hari ini karena para pelaku pasar mencerna dampak keputusan bank sentral AS pekan lalu. The Fed mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Dengan mengingat hal ini, data di pasar perumahan AS serta klaim pengangguran awal dan neraca berjalan akan dipelajari dengan cermat minggu ini, serta kesaksian kongres setengah tahunan (Gubernur the Fed) Powell di depan Kongres AS. Di luar Powell, beberapa pejabat Fed lainnya juga akan berbicara minggu ini," tuturnya.

Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 20 Juni 2023 bakal melemah pada penutupan di rentang Rp14.980-Rp15.060 per dolar AS.

Editorial Team