Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Loyo Pagi Ini Imbas Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah ke Rp14.941 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Kamis (15/6/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 35 poin.

Namun, mengutip Bloomberg, pelemahan kurs rupiah sedikit mengecil menjadi 30 poin atau 0,20 persen ke Rp14.936,5 per dolar AS, pada pukul 09.10 WIB.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Juni 2023, nilai tukar rupiah melemah sebanyak 43,5 poin atau 0,29 persen ke Rp14.906,5 per dolar AS.

1. Sinyal kenaikan suku bunga the Fed bikin rupiah tertekan

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra menyoroti bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed), yang pada dini hari tadi memberi sinyal tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini.

Bank sentral juga menyebutkan target suku bunga acuan mungkin di angka 5,6 persen. Dengan begitu kenaikannya bisa terjadi 1-2 kali lagi. Menurutnya, itu tidak seperti yang diekspektasikan sebagian pelaku pasar yang mengharapkan sinyal pemangkasan suku bunga.

Meskipun data inflasi AS menurun, the Fed melihat inflasi inti masih mendatar. Jadi, masih ada risiko inflasi naik kembali. Gubernur the Fed Jerome Powell memberikan penegasan bahwa inflasi yang rendah dan stabil sangat penting bagi perekonomian AS.

"Oleh karena itu, dolar AS berpeluang menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini," ujar Ariston.

2. Surplus neraca perdagangan bisa menahan pelemahan rupiah

Ariston memperkirakan pelemahan rupiah masih bisa tertahan mengingat neraca perdagangan Indonesia sejauh ini masih surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali surplus 3,94 miliar dolar AS.

Artinya, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 36 bulan berturut atau sepanjang 3 tahun terakhir.

"Dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," tambahnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp14.950 sampai Rp15.000, dengan support di kisaran Rp14.850 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.890-Rp14.960 per dolar AS, dengan potensi melemah pada penutupan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us

Latest in Business

See More

BTN Dirikan Dapur Umum Berkapasitas 1.000 Porsi Makanan di Pidie Jaya

18 Des 2025, 14:31 WIBBusiness