Jakarta, IDN Times - Pemerintah Republik Demokratik Kongo resmi mengizinkan operasional Starlink pada Jumat (2/5/2025), membatalkan larangan sebelumnya yang diterapkan karena alasan keamanan. Langkah ini menjadikan Kongo sebagai negara Afrika terbaru yang bergabung dalam jaringan layanan internet satelit milik Elon Musk.
Starlink diharapkan menjadi solusi bagi konektivitas yang selama ini tertahan oleh keterbatasan infrastruktur. Keputusan ini diumumkan oleh Otoritas Regulasi Pos dan Telekomunikasi Kongo setelah evaluasi menyeluruh. Perubahan sikap tersebut mencerminkan dorongan kuat pemerintah untuk meningkatkan akses internet nasional.
“Kami sekarang yakin Starlink bisa beroperasi di bawah pengawasan yang ketat,” kata seorang pejabat regulator.
Dengan populasi sekitar 100 juta jiwa dan medan geografis yang sulit, Kongo menghadapi tantangan besar dalam membangun jaringan internet tradisional. Starlink menawarkan alternatif melalui satelit orbit rendah, yang tak memerlukan pembangunan menara atau kabel serat optik di daerah sulit dijangkau.