Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-04 at 13.35.37.jpeg
Menko bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro melakukan ground breaking Griya Pekerja Pasar Minggu. (IDN Times/Pitoko)

Intinya sih...

  • Griya Pekerja Pasar Minggu ditargetkan menampung 10 ribu pekerja

  • Penghuni dibatasi tinggal selama tiga tahun di Griya Pekerja

  • Griya Pekerja dibangun di area dekat transportasi umum

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan memulai pembangunan Griya Pekerja di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025). Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Griya Pekerja dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar.

Dalam sambutannya, Muhaimin mengatakan, groundbreaking tersebut merupakan ikhtiar bersama antara pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan tempat tinggal yang nyaman dan sehat bagi para pekerja di Indonesia.

"Para pekerja setiap hari tentu menghadapi berbagai problematika, mulai dari tempat tinggal, transportasi, membagi biaya kebutuhan sehari-hari. Di antara yang paling pokok adalah lokasi tempat tinggal, sekaligus hunian yang nyaman dan membuat situasi lebih produktif," katanya.

Muhaimin menambahkan, suasana kondusif itu sangat penting guna menghasilkan produktivitas pekerja yang baik. Menurut dia, para pekerja di Indonesia tidak semestinya mengalami penggerusan produktivitas akibat biaya hidup tinggi, sarana transportasi yang jauh, dan hunian tidak memadai.

"Langkah kita ini adalah upaya bersama sebagai wujud komitmen kita untuk mayoritas pekerja yang belum memiliki hunian terjangkau, terutama yang dekat dengan lokasi transportasi serta tempat kerja umum mereka. Pasar Minggu ini tempat yang strategis," tutur dia.

1. Target 10 ribu pekerja di setiap Griya Pekerja yang dibangun

Seremoni ground breaking pembangunan Griya Pekerja Pasar Minggu. (IDN Times/Pitoko)

Griya Pekerja di Pasar Minggu ditargetkan bisa menampung 10 ribu orang pekerja. Begitu pun di empat titik lainnya yang juga direncanakan bakal jadi lokasi pembangunan Griya Pekerja.

Keempat lokasi tersebut ada di Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dan akan dimulai pembangunan pada 2026. Muhaimin pun mengungkapkan, target tersebut telah disetujui Presiden Prabowo Subianto. Namun, Prabowo sekaligus mempertanyakannya.

"Pak Presiden terus memerintahkan dan saya sudah melaporkan rencana Pak Dirut (BPJS Ketenagakerjaan) dan kita untuk membangun 10 ribu Griya Pekerja di seluruh Tanah Air. Beliau bahkan dengan penuh semangat merestui, mendukung, dan mempertanyakan kenapa baru 10 ribu, kenapa gak lebih banyak lagi?" ujar Muhaimin.

2. Penghuni dibatasi tinggal selama tiga tahun di Griya Pekerja

Menko bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar melakukan ground breaking Griya Pekerja Pasar Minggu. (IDN Times/Pitoko)

Muhaimin menjelaskan, para pekerja yang tinggal di Griya Pekerja nantinya dibatasi untuk menyewa selama tiga tahun saja. Hal itu lantaran Griya Pekerja hanya jadi batu lompatan bagi para pekerja untuk bisa memiliki huniannya sendiri pada masa mendatang.

"Griya Pekerja ini adalah terminal menuju dorongan agar para pekerja memiliki tempat tinggal permanen, sehingga yang tinggal di rumah susun para pekerja ini nanti sifatnya sementara maksimal tiga tahun. Artinya para pekerja yang tinggal di rumah susun ini Griya Pekerja ini sudah harus siap-siap tiga tinggal di sini, tiga tahun kdepannya harus punya rumah sendiri," tutur Muhaimin.

3. Griya Pekerja dibangun di area dekat transportasi umum

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Griya Pekerja dibangun di atas aset milik BPJS Ketenagakerjaan dan lokasinya berdekatan dengan sarana transportasi umum. Untuk di Pasar Minggu, Griya Pekerja dibangun berdekatan dengan Stasiun Pasar Minggu. Hal tersebut tidak lepas dari upaya untuk memudahkan pekerja agar tidak terlalu merogoh kocek dalam-dalam demi biaya transportasi.

"Selain mengurangi biaya hidup karena hunian yang kita sediakan hunia yang InshaAllah terjangkau kemudian juga dekat dengan kawasan industri sehingga transportasi juga lebih murah nantinya sehingga nanti biaya-biaya itu bisa lebih tekan sehingga pendapatan pekerja ini bisa digunakan untuk menabung, menyiapkan rumah," tutur Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya mengungkapkan, data pengeluaran orang Jakarta tembus Rp1,5 juta sebulan untuk biaya transportasi. Meski begitu, Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Intram) Kemenhub, Risal Wasal mengungkapkan, angka tersebut lebih murah dibandingkan rata-rata biaya transportasi orang Bekasi per bulan yang mencapai Rp1,9 juta.

"Rata-rata total biaya yang dikeluarkan warga Jakarta sebesar Rp1.590.000 per orang per bulan untuk biaya transportasi," kata Risal dalam press background di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (31/7).

Editorial Team