Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (10/3/2023).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 10,5 poin ke level Rp14.923 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.30 WIB, rupiah menguat tipis sebesar 3,5 poin atau 0,02 persen ke Rp14.909 per dolar AS.

Sedangkan pada penutup perdagangan sebelumnya, rupiah bertengger pada level 14.912,5 per dolar AS.

1. Rupiah tertekan oleh data tenaga kerja AS

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, melihat rupiah terancam melemah pada perdagangan hari ini. Hal itu disebabkan oleh data tenaga kerja AS yang masih solid.

"Data tenaga kerja yang masih bagus ini memberi ruang bagi Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di rapat Bank Sentral mendatang, apalagi inflasi di AS masih jauh di atas target 2 persen," ujar Ariston.

2. Kondisi ekonomi Indonesia bisa membantu menahan pelemahan rupiah

Ariston melihat rupiah bisa terbantu oleh data perekonomian Indonesia yang juga masih solid. Ditambah lagi, inflasi masih relatif terkendali. Hal itu bisa mengerem laju pelemahan mata uang Garuda.

"Kondisi ekonomi dalam negeri yang masih solid dengan inflasi yang masih terjaga, bisa membanu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tuturnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Ariston melihat rupiah dapat mengalami pelemahan ke arah Rp14.980 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.900 per dolar AS.

Editorial Team