Ilustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Sutadi menjelaskan, ragam dinamika sepanjang tahun 2024 di tanah air serta sederet peristiwa global turut mempengaruhi kondisi perekonomian nasional yang cukup berpengaruh pada bisnis multifinance.
"Sektor industri pembiayaan pun ditandai oleh berbagai gejolak, antara lain pelemahan daya beli masyarakat, penurunan mata uang rupiah, volatilitas harga komoditas, dan peningkatan harga bahan-bahan pokok," ungkapnya.
Kendati demikian, perekonomian domestik tumbuh moderat berkat kemampuan pemerintah mempertahankan stabilitas serta tingkat inflasi Indonesia yang tetap terkendali di tahun politik.
Untuk menghadapi tahun ini, Sutadi menjelaskan berbagai strategi perusahaan untuk menjaga tingkat rentabilitas yang aman, antara lain, dengan menyalurkan pembiayaan secara lebih selektif dan melakukan diversifikasi produk.
"BFI Finance selalu bertransformasi agar tetap relevan dengan kondisi pasar yang semakin menantang melalui berbagai strategi dan inisiatif, antara lain, perluasan jaringan dengan peningkatan pelayanan terpadu berbasis digital, penyediaan solusi keuangan yang bersifat customer-centric, pengembangan teknologi end-to-end mulai dari sisi originasi pembiayaan hingga penagihan," tuturnya.
Selain itu, aspek layanan pembiayaan konsumen juga terus ditingkatkan, termasuk modal kerja untuk para pelaku usaha, peningkatan akses pembiayaan berbasis digital melalui perangkat mobile, dan juga pelatihan wirausaha untuk konsumen dan para pelaku bisnis.
“Tahun 2024 telah kami lalui dengan baik berkat kepercayaan dan dukungan dari para konsumen, mitra bisnis, serta semua pihak terkait. Kami akan terus mengupayakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan tangkas melihat peluang di tengah dinamika pasar yang terjadi,” ujar Sutadi.