Jakarta, IDN Times - Indonesia membutuhkan investasi ratusan triliun rupiah untuk mengoptimalkan kebijakan larangan ekspor bijih bauksit. Kebijakan tersebut sejalan dengan upaya mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa Indonesia mengekspor bijih bauksit dan konsentratnya sebesar 17,8 juta ton pada 2022. Ketika nantinya itu dilarang diekspor maka akan diolah menjadi alumina dengan kapasitas 8,9 juta ton.
"Apabila bijih bauksit ini dihilirisasi menjadi alumina maka bisa diproduksi sekitar 8,9 juta ton alumina, yang akan dapat menyerap tenaga kerja sebesar 13 ribu orang dengan potensi kebutuhan investasi sebesar Rp104 triliun," kata Agus dalam rapat kerja (raker) Komisi VII DPR, Selasa (14/2/2023).