Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, prihatin maraknya praktik pengoplosan beras yang bisa merugikan petani. Dia mengatakan, praktik beras oplosan hanya menguntungkan mafia pangan.
Menurut Rokhmin, selisih harga yang dibayarkan oleh konsumen tidak sepenuhnya dinikmati oleh petani. Pasalnya, harga gabah masih ditekan pada kisaran Rp6.500 per kilogram, sementara harga beras di pasar terus mengalami peningkatan yang signifikan.
"Saya mempertanyakan klaim pemerintah bahwa stok beras Bulog saat ini tertinggi dalam 57 tahun terakhir, padahal harga pasar tak kunjung turun," ujar Rokhmin dalam keterangannya, dikutip Senin (11/8/2025).