Jakarta, IDN Times - Direktur Operasional PT Lion Air, Daniel Putut Kuncoro Adi membantah jajaran direksi sudah memutuskan untuk membatalkan 218 pesawat Boeing, lalu beralih dengan memesan pesawat Airbus. Menurut Daniel, manajemen masih menunggu laporan final dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal jatuhnya Lion Air PK-LQP JT 610 di perairan Karawang pada Oktober 2018.
"Kami belum switch 222 pesawat yang dipesan (dari Boeing) ke Airbus. Kan masih menunggu final report (jatuhnya Lion Air tahun 2018). Kan kemarin KNKT bilang butuh waktu satu tahun untuk membuat final report," kata Daniel yang ditemui di kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu (13/3).
Sebelumnya sempat beredar informasi dan diunggah ke harian media Singapura, Straits Times edisi Selasa (12/3) bahwa maskapai dengan lambang singa berkepala merah itu akan membatalkan pesanan Boeing 737 MAX 8 senilai US$22 miliar. Mereka disebut akan beralih dengan memesan Airbus.
Lalu, berapa banyak pesawat Lion Air yang terpaksa tidak terbang karena menggunakan Boeing 737 MAX 8?