Dalam keterangan resminya, CEO LPKR, John Riady mengaku ingin mendorong kesetaraan gender dengan pengangkatan dua perempuan profesional tersebut. John juga mengakui bahwa langkah tersebut masih sebuah permulaan.
Menurutnya, masih terdapat tantangan dalam menyesuaikan proses dan transformasi budaya korporat agar sesuai dengan nilai-nilai kehidupan masa depan.
"Kami sedang memulai melakukan perubahan dalam budaya korporasi. Kami juga mau mengubah budaya yang selama ini terkesan maskulin menjadi inklusif dengan mempromosikan learning together," kata John, dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Kamis (14/10/2021).
Menurut John, inklusi dan keberagaman gender menjadi pilar yang sangat penting untuk mendorong dan mengakselerasi upaya transformasi budaya tersebut.
Ke depan, sambung dia, manajemen akan berusaha untuk membuat inklusi dan keberagaman menjadi jati diri perusahaan.
"Tentunya dengan adanya tune from the top dan terintegrasi secara budaya," ujar John.
Di sisi lain, penunjukkan dua sosok perempuan profesional itupun sejalan dengan kemauan Lippo yang ingin menciptakan pembangunan berkelanjutan dari segala sisi, termasuk lingkungan kerja inklusif.
Target besar itu mulai diinisiasi Lippo yang kini sangat fokus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
"Ada banyak komitmen kami menciptakan hal tersebut, mulai dari sisi hulu bisnis agar senantiasa merujuk kepada nilai ramah lingkungan, penataan bisnis pun wajib memuat nilai tersebut. Contohnya adalah setiap aset komersial kami bangun didasarkan pada banyak inovasi dan manajemen yang sangat minim konsumsi energi, bahkan kami melakukan pengelolaan air limbah juga," kata John.