Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251204-WA0005.jpg
Pengecekan LPG oleh petugas Pertamina. Dok. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.

Intinya sih...

  • Harga DME masih perlu digodokPemerintah menilai harga DME perlu disesuaikan agar dapat bersaing dengan LPG dan tidak membebani subsidi pemerintah.

  • Mind ID dan Pertamina siap menjalankan Holding BUMN TambangMind ID akan menjadi pemasok batu bara untuk produksi DME, sementara Pertamina akan menyalurkannya melalui jaringan SPBU.

  • Mengurangi ketergantungan impor LPGPemerintah ingin mengurangi ketergantungan terhadap impor dengan memaksimalkan sumber-sumber energi domestik seperti DME.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah membahas rencana untuk mengganti liquefied petroleum gas (LPG) dengan dimethyl ether (DME) berbasis batu bara.

Senior Director Oil, Gas, Petrochemical Danantara Wiko Migantoro mengatakan pembahasan yang sedang dilakukan mencakup kemungkinan konversi penuh hingga skema bertahap, mulai dari campuran 20 persen, 40 persen, hingga 50 persen DME pada LPG.

"Kami sedang berdiskusi apakah LPG bisa fully digantikan secara penuh dengan DME atau kita bertahap," kata dia dalam Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

1. Harga DME masih perlu digodok

Ilustrasi LPG nonsubsidi 5,5 kilogram. (Dok. Pertamina)

Pemerintah menilai masih ada sejumlah aspek ekonomi yang harus dibereskan agar DME dapat masuk pasar dengan harga yang sesuai. Tanpa kebijakan khusus, harga DME diperkirakan lebih mahal ketimbang LPG.

"Tanpa intervensi pemerintah diperkirakan harga DME ini sedikit lebih mahal bila dibandingkan dengan LPG yang ujung-ujungnya akan menambah subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah," ujarnya.

2. Mind ID dan Pertamina siap menjalankan

Lini bisnis Pertamina di bidang ritel New Bright Store menawarkan konsep baru. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Holding BUMN Tambang, Mind ID disiapkan sebagai pemasok batu bara untuk produksi DME. Perusahaan ini juga tengah diarahkan untuk membangun fasilitas pengolahan DME. Sementara penyalurannya melalui Pertamina.

"Pertamina juga siap untuk partisipasi, dan tentu saja sebagai marketing distribution-nya ada Pertamina yang saat ini sudah memiliki distribution channel SPBU sekitar 7.000 dengan retail-nya sampai 15.000," kata Wiko.

3. Buat mengurangi ketergantungan impor LPG

Pertamina menyalurkan LPG ke sejumlah daerah terisolir karena banjir (dok.Pertamina Patra Niaga Sumbagut)

Wiko memaparkan konsumsi LPG nasional mencapai 8 juta metrik ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 6 juta metrik ton masih dipenuhi melalui impor. Untuk itu, pemerintah mendorong percepatan hilirisasi energi.

"Mudah-mudahan dengan upaya yang kita lakukan dengan niat baik ini, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor dengan memaksimalkan sumber-sumber domestik," paparnya.

Editorial Team