Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Dok. LPS)
Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Dok. LPS)

Intinya sih...

  • LPS memiliki dana cadangan Rp255 triliun untuk menjamin simpanan nasabah bank di Indonesia.
  • Aset LPS meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, diproyeksikan mencapai Rp270 triliun hingga akhir tahun.
  • LPS memastikan keamanan dana masyarakat dengan kapasitas keuangan yang memadai, proyeksi pertumbuhan DPK kembali normal 6 persen pada akhir 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) saat ini memiliki dana cadangan sekitar Rp255 triliun untuk menjamin simpanan nasabah bank di Indonesia.

Dana tersebut dialokasikan dalam berbagai instrumen investasi, termasuk obligasi pemerintah dalam mata uang rupiah dan dolar AS, baik konvensional maupun syariah, serta sebagian dalam bentuk tunai.

"Kita punya uang Rp255 triliun, tapi gak semuanya cash kan. Sebagian ditaruh di obligasi," kata dia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

1. Aset LPS tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Purbaya menyampaikan dalam lima tahun terakhir, aset LPS meningkat dua kali lipat. Peningkatan itu didorong oleh pertumbuhan sektor keuangan, khususnya dana pihak ketiga (DPK).

"Hitungan kita sih hampir Rp270 triliun akhir tahun ini. Jadi dalam lima tahun terakhir LPS meningkatkan uangnya atau asetnya 2 kali lipat," sebutnya.

Menurutnya, dengan kondisi sektor finansial yang membaik dan pertumbuhan perbankan yang positif, peningkatan aset terjadi lebih cepat dalam lima tahun terakhir.

2. LPS pastikan kapasitas menjamin simpanan nasabah

ilustrasi transaksi bank digital (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dia menegaskan lembaganya memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk menjamin simpanan nasabah di perbankan nasional.

Dengan dana cadangan sekitar Rp255 triliun yang dialokasikan dalam berbagai instrumen investasi, termasuk obligasi pemerintah dan valuta asing, LPS siap memastikan keamanan dana masyarakat.

"Jadi uang kita cukup banyak. Jadi saya (LPS) cukup kaya untuk menjamin uang Anda di bank," ujarnya.

3. DPK diperkirakan tumbuh 6 persen pada 2025

ilustrasi BNI (bni.co.id)

LPS memproyeksikan pertumbuhan DPK akan kembali ke tingkat normal sekitar 6 persen pada akhir 2025. DPK sendiri adalah dana yang dihimpun oleh bank dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

"Walaupun dari bulan ke bulan naik turun sedikit, tapi gerakannya ke arah sana. Karena kalau ekonominya stabil dan normal biasanya tumbuhnya di 6 persenan," tambahnya.

Editorial Team