Luhut Bidik Kerja Sama Industri Pertanian antara RI dan Uni Emirat

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia siap meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA) di sektor pertanian. Kerja sama itu khususnya di industri hortikultura dan tanaman pangan.
Komoditas utama yang akan dikembangkan meliputi jagung, kedelai, dan produk lainnya, di Sumatra Utara dan Sulawesi Tengah.
Luhut menegaskan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang berkualitas dari kedua negara harus turut berperan penting dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan.
“Dengan mendorong lebih banyak perusahaan UEA untuk bermitra dengan BUMN kita miliki peluang untuk berekspansi di Indonesia dan memperluas pasar ASEAN,” kata Luhut dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
1. Sejumlah BUMN menandatangani kerja sama dengan perusahaan UEA
Luhut menerangkan beberapa BUMN Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama dengan perusahaan Uni Emirat Arab.
Salah satunya adalah kemitraan antara Masdar dengan Pertamina Power, PLN Nusantara Power, dan Otoritas Ibu Kota Nusantara untuk pengembangan energi terbarukan, termasuk Studi Bersama Tahap 2 PLTS terapung Cirata, serta penyediaan energi terbarukan di Ibu Kota Nusantara.
Selain itu, dia juga mengapresiasi penandatanganan perjanjian kerangka kerja untuk program Pesawat Udara antara Calidus LLC dan PT Dirgantara Indonesia.
Selain itu, kemitraan antara LuLu Group dengan PT Darma Sarana Niaga, LuLu Indonesia, dan Kawasan Industri Marunda di bidang pengolahan daging dan pemberdayaan perempuan juga disambut baik.
2. Indonesia dan UEA sepakat perjuangkan pembangunan ramah lingkungan
Luhut menyatakan Indonesia bersedia turut serta dalam upaya pembangunan ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Uni Emirat Arab.
Hal itu dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama di bidang hijau dan energi terbarukan, bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan, teknologi carbon capture and storage, upaya pengurangan sampah plastik laut, peningkatan ketahanan pangan, serta pembentukan sovereign wealth fund.
“Ketika UEA terus memperjuangkan pembangunan ramah lingkungan, Indonesia juga siap ikut memperjuangkan hal tersebut untuk memajukan kerja sama,” kata Luhut.
3. Indonesia dan UEA bangun pusat riset pengelolaan mangrove
Luhut dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazroui bertemu di Nusa Dua, Bali pada Selasa (21/5/2024). Kedua negara sepakat memperjuangkan pembangunan ramah lingkungan.
Mantan Menko Polhukam itu menginformasikan Peletakan Batu Pertama dilakukan untuk International Mangrove Research Center Mohammed Bin Zayed - Joko Widodo (IMRC) di KuraKura Bali, pada 19 Mei.
“Ini mencerminkan konkret komitmen dari para pemimpin untuk mempromosikan penelitian dan inovasi bioteknologi, AI, dan pemanfaatan drone untuk pemulihan karbon biru di daerah terpencil,” sebut Luhut.