Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Maroko. (unsplash.com/moiz31)
Bendera Maroko. (unsplash.com/moiz31)

Intinya sih...

  • Maroko akan menjadi pusat produsen baterai untuk kendaraan listrik

  • Pembangunan pabrik baterai listrik untuk mendiversifikasi sektor ekonomi Maroko

  • China meningkatkan investasi industri baterai mobil listrik di Maroko

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Maroko menyetujui pembangunan pabrik baterai mobil listrik raksasa pertama di negaranya dan Afrika pada Senin (15/9/2025). Pembangunan pabrik baterai raksasa ini didanai dari investasi perusahaan China, Gotion High-Tech senilai 5,6 miliar dolar AS (Rp91,6 triliun). 

Dalam beberapa tahun terakhir, Maroko sudah melakukan upaya besar dalam mendongkrak industri kendaraan listrik. Pada Juni 2025, Maroko sudah meresmikan industri strategis di Jorf Lasfar sebagai pusat kawasan khusus teknologi berbasis energi bersih. 

1. Maroko berambisi menjadi pusat industri bersih dunia

Kepala Gotion High-Tech Maroko, Khalid Qalam mengatakan, proyek pembangunan pabrik baterai raksasa ini akan mengantarkan Maroko sebagai pusat produsen baterai untuk kendaraan listrik. Konstruksi pabrik raksasa ini akan dilakukan dalam waktu dekat dan direncanakan selesai pada kuartal III-2026. 

Pabrik raksasa yang terletak di Kenitra ini akan difungsikan untuk memproduksi baterai, katoda, dan anoda. Sementara, pasar utama dari industri baterai ini adalah negara-negara Eropa, dilansir dari Business Insider Africa.

Pabrik baterai ini diperkirakan mampu menciptakan 2.300 lapangan pekerjaan pada awal pembukaan. Nantinya, industri ini akan membutuhkan 10 ribu posisi saat sudah beroperasi penuh. Pada proyek pembangunan akan dibutuhkan 17 ribu lapangan pekerjaan langsung maupun tak langsung.

2. Bertujuan mendiversifikasi sektor ekonomi Maroko

Pembangunan pabrik baterai listrik ini menjadi langkah besar Maroko untuk mendiversifikasi industri di negaranya ke arah manufaktur teknologi tinggi. Selama ini, Maroko lebih mengandalkan industri pertanian dan tekstil. 

Pada 2024, industri otomotif Maroko berhasil meningkat tajam untuk pasar Eropa. Ekspor mobil asal negara Afrika Utara itu melonjak 6,3 persen dibanding tahun lalu dan mengungguli China, Jepang, dan India sebagai eksportir utama mobil ke Uni Eropa (UE). 

Pada awal pembukaannya, pabrik ini diharapkan mampu memproduksi dengan kapasitas 20 gigawatt jam (GWh) per tahun. Kapasitas tersebut cukup untuk digunakan dalam ratusan ribu kendaraan listrik. Seiring berjalannya waktu, kapasitas akan ditingkatkan hingga 100 GWh. 

3. China meningkatkan investasi industri baterai mobil listrik di Maroko

bendera China (unsplash.com/@myers2021)

China telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri Maroko dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan besar China, seperti BTR, CNGR, Hailiang, dan Shinzoom sudah berinvestasi dengan membuka industri baterai di Maroko karena lokasinya yang strategis, dikutip Le Ravi.

Di sisi lain, UE sedang mempersiapkan peralihan ke kendaraan nol emisi pada 2035. Alhasil, Maroko memiliki ambisi besar untuk menarik produsen baterai listrik di seluruh dunia untuk membangun industri baterai di negaranya yang dekat dengan Eropa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team