Jakarta, IDN Times – Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy mengatakan, yang membuat banyak perusahaan global berhenti produksi nikel karena anjloknya harga. Di sisi lain, biaya operasionalnya sangat tinggi.
Hal itu dia ungkapkan ketika ditanya oleh IDN Times terkait tanggapannya mengenai penurunan harga nikel secara global, dipicu komoditas nikel asal Indonesia yang membanjiri dunia.
"Di Australia, Brazil saya dengar (perusahaan nikel) akan tutup. Ada beberapa lagi di Indonesia akan nutup total. Itu akan mengurangi supply ke dunia sebanyak 250 ribu ton," kata dia dalam pertemuan Harita Nickel bersama deretan pemimpin redaksi (pemred) dari berbagai media ternama di Artoz Bar, Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024).
Namun demikian, terlepas dari kondisi harga nikel di pasar dunia, Harita Nickel akan tetap melanjutkan rencana ekspansi. Roy pun memanfaatkan pertemuan ini sebagai kesempatan untuk memaparkan perkembangan terkini dari kegiatan strategis perusahaan.
Berikut IDN Times sajikan rangkumannya. Yuk, disimak baik-baik!