Jakarta, IDN Times - Kerugian keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kian membengkak, berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perusahaan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Maskapai pelat merah itu mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III-2025 sebesar 182,8 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp3,05 triliun (kurs Rp16.675,5 per dolar AS).
Angka tersebut membengkak 39,3 persen atau 51,6 juta dolar AS (setara Rp860,45 miliar) dibandingkan kuartal III-2024 yang sebesar 131,2 juta dolar AS atau sekitar Rp2,12 triliun.
