Garuda Indonesia Mau Right Issue, Diumumkan Usai RUPSLB

- GIAA akan tambah modal dengan skema PMTHMETD atau right issue
- Ajukan pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset pesawat untuk penyehatan perseroan
- Minta persetujuan rencana jangka panjang Garuda Indonesia dalam RUPSLB bulan depan
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan meminta persetujuaan untuk penambahan modal lewat mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau right issue.
Permintaan persetujuan akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Rabu, (12/11/2025) mendatang.
"Mata Acara ini merupakan tindak lanjut atas keputusan RUPSLB tanggal 30 Juni 2025 mengenai persetujuan rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan perseroan," tulis manajemen GIAA dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/10/2025).
1. GIAA mau tambah modal dengan dua skema

Rencana perusahaan dalam penambahan modal melibatkan pemegang saham. Adapun pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia ialah PT Danantara Asset Management (Persero) DAM).
Nantinya, ada dua skema yang disiapkan, yakni setoran modal uang tunai, dan private placement yang mencapai 1,84 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp30,52 triliun (kurs Rp16.585 per dolar AS).
2. Ajukan pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset pesawat

Selain pengajuan right issue, GIAA juga mengajukan pengalihan kekayaan perseroan, dengan porsi lebih dari 50 persen dari jumlah kekayaan bersih perserian.
Mekanismenya dengan pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset berupa pesawat, pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset berupa pesawat tidak terpakai, dan pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset bernilai rendah (low value asset/LVA), serta unit load device (ULD).
3. Minta persetujuan rencana jangka panjang Garuda Indonesia

Mata acara selanjutnya yang akan dibahas dalam RUPSLB bulan depan ialah persetujuan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Adapun RUPSLB bulan depan merupakan yang ketiga sepanjang 2025, setelah pelaksanaan RUPSLB pada 30 Juni dan 15 Oktober lalu.