Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan perubahan iklim berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi besar secara global.
Berdasarkan laporan The Economics of Climate Change: No Action Not an Option yang dirilis Swiss Re Institute, tanpa upaya mitigasi yang memadai, Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dapat turun hingga 18 persen dalam 30 tahun ke depan.
Ia mengatakan kerugian yang dialami global secara nominal mencapai 38 triliun dolar AS per tahun. Situsasi ini menjadikan perubahan iklim menjadi ancaman ekonomi terbeasar bagi negara-negara di dunia.
"Nilai kerugian global tersebut setara dengan sekitar 38 triliun dolar AS per tahun. Menurut saya, angka itu sangat besar bagi Indonesia," katanya dalam Indonesia International Sustainability Forum 2025 di JCC, Sabtu (11/10/2025).
Adapun penurunan PDB global itu disebabkan oleh meningkatnya bencana alam, gangguan pada rantai pasok, hingga penurunan produktivitas akibat perubahan iklim ekstrem.