ilustrasi kesehatan mental (pixabay.com/TotalShape)
Sebuah studi yang diterbitkan di Occupational Medicine menemukan bahwa orang yang bekerja lebih lama, berapa pun usianya sangat mungkin mengalami kecemasan depresi dan masalah kesehatan tidur.
Dikutip dari Forbes, sebanyak 55 persen pekerja di Amerika Serikat (AS) tertekan oleh pekerjaannya. Sementara, menurut Mental Health Foundation UK, di Inggris terdapat 14,7 persen pekerja menderita gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh pekerjaan.
Kondisi serupa juga dialami pekerja Jepang, di mana jumlah pekerja yang menderita penyakit jantung stroke dan gangguan mental meningkat tiga kali lipat karena kelelahan di tempat kerja.
Lalu, bagaimana dengan kondisi di Indonesia?
Di Tanah Air, 1 dari 3 pekerja menderita gangguan kesehatan mental akibat jam kerja yang panjang. Ditambah lagi pada masa pandemik COVID-19, pekerja kerap "dituntut" untuk lebih produktif lagi saat di rumah.
Hal ini kemudian memunculkan tren toxic hustle culture baru di Indonesia.