Adapun pemindahan ibu kota negara berdampak kecil pada produk domestik bruto (PDB) riil nasional yakni hanya sebesar 0,0001 persen. Namun, berdampak signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,77 persen.
"Tetapi terhadap 32 provinsi lainnya bernilai negatif, kecuali pada PDRB Kalimantan Barat yang memberi dampak positif sebesar 0,01 persen," ungkapnya.
Selain itu, dampaknya terhadap gross national expenditure (GNE) atau produk nasional bruto (PNB) juga tidak memberikan dampak signifikan secara nasional. "Tetapi untuk GNE regional Kalimantan Tengah sendiri dampaknya sebesar 3,92 persen," tambah dia.
Sementara itu dampak terhadap PDB riil tidak terlalu ciamik. Hampir semua provinsi kecuali Kalimantan Tengah konsumsi rumah tangganya turun. Sementara Kalteng justru naik 2,37 persen, namun untuk level nasional turun 0,02 persen. Investasi riil juga hanya berdampak positif untuk Kalteng sebesar 1,59 persen dan Kalimantan Barat sebesar 0,02 persen.