Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Budi Gunadi Sadikin dalam Sesi "The Public Health: Turning Crisis into Opportunity" IMGS 2022 pada Kamis (29/9/2022). (IDN Times/Herka Yanis)
Budi Gunadi Sadikin dalam Sesi "The Public Health: Turning Crisis into Opportunity" IMGS 2022 pada Kamis (29/9/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengajak para investor yang hadir dalam ASEAN Investment Forum 2023 untuk berinvestasi di sektor kesehatan.

Menurut Budi, industri kesehatan mengalami perubahan cukup signifikan pascapandemik COVID-19. Hal ini menjadi momentum yang pas untuk berinvestasi di bidang kesehatan.

"Saat ini sedang terjadi perubahan yang sangat signifikan di bidang kesehatan. Ini jadi kesempatan untuk masuk pada saat terjadi perubahan karena perusahaan-perusahaan yang masuk duluan bisa dapat kesempatan, dan itu bisa untung besar," ujar Budi, Minggu (3/9/2023).

1. Peran revolusi industri

ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Budi mencontohkan bagaimana revolusi industri telah mengubah dunia saat ini. Seorang ilmuwan asal Inggris, James Dalton menemukan komponen kecil dari benda fisik bernama atom telah memicu penemuan energi nuklir.

Kemudian di sektor kesehatan, revolusi industri berupa penemuan vaksin mRNA yang digunakan sebagai vaksin COVID-19.

"Ini adalah contoh bagiamana revolusi industri kini mulai diterapkan di sektor kesehatan. Penemuan komponen terkecil makhluk hidup ini akan membuka peluang besar bagi Anda para investor ketika mulai terjun di bisnis ini (kesehatan)," tutur Budi.

2. Investasi di sektor kesehatan bisa membuat negara menjadi developed countries

ilustrasi pendapatan negara (IDN Times/Nathan Manaloe)

Investasi di sektor kesehatan bisa memicu sebuah negara masuk ke dalam kategori developed countries atau negara maju, terlebih jika dikombinasikan dengan investasi di sektor pendidikan.

Budi menilai dua komponen itu bisa mewujudkan pendapatan per kapita sebuah negara mencapai 12.500 dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut merupakan salah satu indikator agar menjadi negara maju.

"Anda membutuhkan dua sektor bergerak dengan baik, pertama edukasi dan kedua kesehatan. Kalau masyarakat Anda tidak pintar, maka mustahil bagi mereka mendapatkan pendapatan 12.500 dollar AS. Jika masyarakat Anda tidak sehat, walaupun pintar, mereka harus pergi ke rumah sakit setiap saat, melakukan dialesis setiap 3 minggu sekali, 4-5 jam sekali. Mustahil bagi mereka untuk menjadi produktif dan mendapatkan penghasilan 12.500 dollar AS per kapita," papar Budi.

3. Budi ingatkan pentingnya investasi kesehatan

ilustrasi dana insentif (IDN Times/Aditya Pratama)

Agar potensi pendapatan tidak berkurang, Budi pun meminta para pelaku bisnis atau investor untuk mulai memperhatikan investasi di industri atau sektor kesehatan.

"Oleh karenanya Anda semua yang tinggal di ASEAN, investasi di kesehatan Anda, investasi di kesehatan keluarga Anda. Investasi kesehatan publik karena itu akan meningkatkan ukuran ekonomi, dan itu akan membuka potensi investasi yang baik bagi Anda semua," ucap Budi.

Editorial Team