Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PHOTO-2025-10-20-18-11-53.jpeg
Konferensi pers stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). (dok. Kementan)

Intinya sih...

  • Izin usaha bisa dicabut jika jual beras di atas HET

  • Kemendag hingga Polisi bakal ikut operasi pasar

  • Stok beras nasional mencapai 3,8 juta ton

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman memberi waktu dua pekan kepada para pedagang beras untuk mematuhi ketentuan harga eceran tertinggi (HET). Dalam dua pekan ke depan, pemerintah akan melakukan operasi pasar intensif untuk menindak pedagang yang tak mematuhi HET beras.

"Kami imbau distributor, pedagang, pengecer seluruh Indonesia yang kami cintai, tolong patuhi regulasi yang ada, yaitu mengikuti HET," tutur Amran dikutip dari keterangan resmi, Senin (20/10/2025).

1. Izin usaha bisa dicabut jika jual beras di atas HET

Pedagang Beras di Makassar Kesulitan Mendapat Pasokan

Apabila ditemukan ada pedagang yang menjual beras di atas HET, Amran mengatakan, bakal ada tindakan tegas, termasuk pencabutan izin usaha.

"Kalau masih ada yang melanggar, harganya di atas HET kemudian label tidak sesuai mutu, dengan segala kerendahan hati, kami berikan surat teguran, kalau tidak diindahkan izinnya bisa dicabut,” ujar Amran.

2. Kemendag hingga polisi bakal ikut operasi pasar

Ilustrasi beras (dok. Bulog)

Amran menjelaskan, nantinya operasi pasar intensif akan bergerak paralel dengan pengawasan terhadap distributor ataupun pengecer beras di seluruh Indonesia. Sejumlah pihak termasuk Dikrimsus, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas terkait, dan Perum Bulog akan berkolaborasi untuk melakukan pemantauan ini.

”Kata kuncinya, Bapak Presiden meminta harga turun sesuai HET dengan penguatan pengawasan dan intervensi pasar,” tutur Amran.

3. Stok beras nasional mencapai 3,8 juta ton

Stok beras yang berada di gudang Bulog Ponorogo saat ini tersedia 7000 ton. IDN Times/ Humas Bulog Ponorogo

Amran menyampaikan, stok beras nasional saat ini berkisar 3,8 juta ton, termasuk 1 juta ton lebih untuk operasi pasar SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) hingga Januari-Februari 2026.

”Harga beras secara nasional mulai turun. Tetapi dalam Ratas terakhir, Presiden Prabowo memerintahkan kepada kita semua agar harga turun karena stok kita banyak. Harga pangan kita intervensi dengan operasi pasar,” ujar Amran.

Editorial Team