Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Merger BUMN Karya Mundur ke 2026, Sengkarut Keuangan Penyebabnya
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Sengkarut keuangan BUMN karya jadi penyebabnya

  • Merger Nindya Karya-Brantas Abipraya tak didahulukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan, rencana merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya diundur ke 2026. Awalnya, perombakan besar-besaran itu ditargetkan rampung akhir tahun ini, namun menurut Dony, hal itu tidak memungkinkan.

“Kita carry over ke tahun depan. Tidak selesai di tahun ini. Khusus untuk karya tidak selesai di tahun ini,” kata Dony di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

1. Sengkarut keuangan BUMN karya jadi penyebabnya

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/VadhiaLidyana)

Dony mengatakan, permasalahan keuangan BUMN karya yang begitu banyak menyebabkan proses konsolidasi memakan waktu yang lebih lama. Untuk melakukan konsolidasi, diperlukan restrukturisasi utang BUMN karya terlebih dahulu.

“Tadi restrukturisasi daripada utang-utangnya dulu. Jadi kan problem keuangan mereka cukup dalam di karya-karya ini. Ini kita harus transparan juga kepada publik. Karya-karya kita menghadapi persoalan keuangan yang cukup dalam selama ini,” ucap Dony.

2. Merger Nindya Karya-Brantas Abipraya tak didahulukan

Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun tujuh BUMN karya yang akan dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

  1. PT Hutama Karya (Persero)

  2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk

  3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

  4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk

  5. PT PP (Persero) Tbk

  6. PT Brantas Abipraya (Persero)

  7. PT Nindya Karya (Persero).

Dony mengatakan, konsolidasi akan didahulukan pada BUMN karya yang mengalami sengkarut keuangan. Sementara, konsolidasi Brantas Abipraya dan Nindya Karya akan dilakukan setelahnya.

“Belum. Justru yang akan kita lakukan itu adalah memperbaiki dulu kondisi keuangan dari perusahaan-perusahaan yang menghadapi persoalan keuangan. Nah, kalau Nindya dan Brantas kan relatively mereka secara keuangan tidak bermasalah,” tutur Dony.

3. Tahapan konsolidasi BUMN karya

Gedung PT Waskita Karya (Dok. Waskita Karya)

Dony mengatakan, saat ini model konsolidasi pun masih terus dibahas. Dia enggan menjawab soal kabar PT Hutama Karya (Persero) akan melakukan konsolidasi dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA. Begitu juga kabar konsolidasi PT PP (Persero) Tbk dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero) engan PT Brantas Abipraya (Persero).

“Belum tahu. Jadi ada beberapa alternatif skenario. Nanti akan kita kasih tahu,” ucap Dony.

Dia menjelaskan, tahapan konsolidasi dimulai dengan perbaikan keuangan. Kemudian, dilanjutkan dengan proses impairment alias penurunan nilai aset secara permanen pada BUMN karya. Kemudian, dilakukan pengelompokkan BUMN karya berdasarkan skenario terbaik.

“Jadi tahapannya nanti kita melakukan dulu perbaikan kondisi keuangannya. Dan masuk di dalamnya ada impairment juga nanti. Kemudian setelah itu baru kita kelompokkan berdasarkan skenario mana yang kemudian memberikan penguatan antar BUMN-BUMN ini. Ini akan kita lakukan,” tutur Dony.

Editorial Team