Soal Merger BUMN Transportasi Laut, Dirut ASDP: Masih dalam Kajian
- Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan rencana merger antara PT Pelabuhan Indonesia, PT Pelni, dan PT ASDP Indonesia Ferry.
- Pelindo akan menjadi induk holding usai ketiga perusahaan itu dimerger.
- Merger dilakukan demi efisiensi antarperusahaan, menurunkan biaya logistik, meningkatkan keamanan penumpang, dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Manggarai, IDN Times - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo angkat bicara terkait isu merger badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi laut. Heru menyebut, merger itu masih dalam proses.
"Masih proses, masih dalam kajian, tiga BUMN sudah berkumpul," kata Heru di Hotel Meruorah, Labuan Baju, Manggarai, Kamis (22/5/2025).
Heru meminta publik sabar menunggu merger antara PT Pelindo, PT Pelni, dan PT ASDP Indonesia Ferry.
"Target tahun ini selesai," kata dia.
1. Pelindo jadi induk holding
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggabungkan (merger) BUMN yang bergerak di sektor transportasi laut, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Pelni (Persero), dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Pelindo akan menjadi induk holding usai ketiga perusahaan itu dimerger.
“Pelindo (jadi induk),” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
2. Bisa turunkan biaya logistik
Erick mengatakan, merger itu dilakukan demi efisiensi antarperusahaan, sehingga bisa menurunkan biaya (cost) logistik di Indonesia, dan meningkatkan aset keamanan penumpang.
“Pasti (usulan merger dilanjutkan), karena itu mendorong kembali bagaimana logistic cost bisa lebih turun, safety buat penumpang,” tutur Erick.
3. Kualitas pelayanan pelabuhan diharapkan meningkat
Selain itu, dengan merger diharapkan kualitas pelayanan baik dari pelabuhan, kapal, dan juga fasilitas penyeberangan meningkat.
“Kalau pelabuhannya bagus, manajemen Pelni dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang, yang selama ini terpisah-pisah,” ucap Erick.
