Jakarta, IDN Times - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab yang diisukan merger dinilai berpotensi menimbulkan monopoli pasar angkutan sewa khusus yang ada di Indonesia. Potensi itu muncul karena keduanya memiliki pangsa pasar yang sangat besar di dalam negeri.
Director of Digital Economy Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda mengatakan bahwa atas potensi tersebut maka sudah sepantasnya merger GoTo dan Grab tidak boleh dilakukan.
"Dengan pangsa pasar yang besar, lebih dari 80 persen dikuasai oleh Gojek-Grab di Indonesia, maka merger ini bisa menghasilkan pemain tunggal dominan. Harusnya tidak diperbolehkan untuk merger antara Gojek-Grab karena pada jangka waktu tertentu pasti konsumen yang akan dirugikan. Mereka bisa jadi price setter. Konsumen tidak punya kekuatan lagi," tutur Huda saat dihubungi IDN Times, Selasa (13/2/2024).