Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Microsoft Siapkan Investasi AI Rp383 Triliun, Fokus di India
Ilustrasi Microsoft (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Intinya sih...

  • Investasi terbesar di India untuk pusat data dan AI

  • Investasi AI dan cloud di beberapa negara untuk memperkuat posisi global

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Microsoft mengumumkan paket investasi baru senilai sekitar 23 miliar dolar AS (Rp383,3 triliun) untuk pengembangan akal imitasi (AI) di berbagai negara. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan ke India, yang kini menjadi salah satu pasar digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia.​

Langkah ini menandai penguatan strategi jangka panjang Microsoft di sektor komputasi awan dan AI, sekaligus mempertegas persaingan dengan raksasa teknologi lain, seperti Amazon dan Google. Selain India, rencana investasi juga mencakup pengembangan infrastruktur AI di beberapa negara lain untuk memenuhi lonjakan kebutuhan kapasitas komputasi global.​

1. Rincian paket investasi Rp383,3 triliun

Microsoft menyatakan paket 23 miliar dolar AS (Rp383,3 triliun) tersebut akan digunakan untuk membangun dan memperluas pusat data, meningkatkan kapasitas komputasi AI, serta memperkuat layanan cloud Azure di sejumlah wilayah utama. Rencana ini dirancang sebagai komitmen multiyear yang dimulai pada 2026 guna mengantisipasi lonjakan permintaan pemrosesan AI dari perusahaan, pemerintah, dan ekosistem startup.​

Dari total investasi itu, sekitar 17,5 miliar dolar AS (Rp291,6 triliun) akan digelontorkan ke India, menjadikannya porsi terbesar sekaligus investasi terbesar Microsoft di Asia sejauh ini. Sisanya dialokasikan ke negara lain, termasuk Kanada, Uni Emirat Arab, dan Portuga, untuk menambah kapasitas pusat data serta memperkuat jaringan cloud global Microsoft.​

CEO Microsoft, Satya Nadella menegaskan, suntikan dana besar ini bertujuan mempercepat adopsi AI di berbagai sektor ekonomi.

“Investasi yang kami umumkan hari ini akan membantu membangun infrastruktur AI yang diperlukan untuk mendukung gelombang inovasi berikutnya di seluruh dunia,” ujar Nadella dalam pernyataan resminya, dilansir Channel News Asia.

2. Fokus besar pada India

India menjadi fokus utama karena dipandang sebagai salah satu pasar digital dengan pertumbuhan tercepat dan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Microsoft menyebut, investasi 17,5 miliar dolar AS (Rp291,6 triliun) di negara itu akan digunakan untuk membangun dan memperluas pusat data yang khusus dioptimalkan untuk beban kerja AI.​

Perusahaan berencana membangun wilayah pusat data hyperscale baru di Haiderabad yang disebut akan menjadi kawasan pusat data terbesar Microsoft di India. Fasilitas tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada pertengahan 2026 dan akan melengkapi tiga wilayah pusat data yang sudah ada di Chennai, Haiderabad, dan Pune.​

Nadella menyebut, komitmen baru ini sebagai lompatan besar untuk mendukung ambisi AI-first India di tingkat nasional.

“Ini adalah investasi terbesar kami di Asia, yang bertujuan untuk membantu India membangun infrastruktur, keterampilan, dan kemampuan mandiri yang diperlukan untuk masa depan yang berorientasi pada AI,” kata Nadella melalui unggahan di platform X, dilansir Hindustan Times.

3. Dampak global dan persaingan teknologi

Di luar India, Microsoft juga menyiapkan lebih dari 5,4 miliar dolar AS (Rp89,9 triliun) untuk investasi AI dan cloud di Kanada dalam dua tahun ke depan, yang mencakup pembangunan pusat data baru dan peningkatan kapasitas keamanan siber. Perusahaan turut memperluas infrastruktur di beberapa pasar lain seperti Uni Emirat Arab dan Portugal untuk memperkuat kehadiran globalnya di layanan komputasi awan dan AI.​

Langkah agresif ini dinilai sebagai bagian dari upaya Microsoft mengamankan kapasitas komputasi untuk aplikasi AI generatif, sekaligus memperkuat posisinya dalam persaingan melawan Amazon Web Services dan Google Cloud. Analis pasar menilai, ekspansi pusat data berskala besar akan menjadi kunci dalam menentukan siapa yang memimpin pasar layanan cloud dan AI di dekade mendatang.​

Nadella menegaskan, peningkatan kapasitas AI ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga ekosistem keterampilan dan peluang kerja baru.

“AI sedang mengubah setiap industri, dan kami berkomitmen untuk memastikan negara-negara dan komunitas di seluruh dunia memiliki infrastruktur dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memanfaatkan transformasi ini,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team