Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OpenAI Pangkas Pembagian Pendapatan Microsoft Jadi 8 Persen

ilustrasi OpenAI (unsplash.com/Andrew Neel)
ilustrasi OpenAI (unsplash.com/Andrew Neel)
Intinya sih...
  • Pengurangan pembagian pendapatan dari 20 persen menjadi 8 persen, memungkinkan OpenAI untuk menyimpan lebih dari 50 miliar dolar AS tambahan.
  • Kesepakatan non-binding membuka jalan bagi restrukturisasi OpenAI menjadi perusahaan for-profit dengan bagian saham senilai lebih dari 100 miliar dolar AS.
  • Negosiasi biaya server dengan Microsoft, pengembangan inisiatif pusat data sendiri, dan kemitraan cloud dengan Google untuk mengurangi ketergantungan pada satu penyedia cloud.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - OpenAI akan membagikan 8 persen pendapatan kepada Microsoft dan mitra komersial lainnya. Informasi ini diumumkan pada Sabtu (13/9/2025), sebagai bagian dari restrukturisasi hubungan bisnis antara OpenAI dan Microsoft. Penurunan bagi pendapatan dari sebelumnya 20 persen berpotensi membuat OpenAI mempertahankan lebih banyak pendapatan untuk pengembangan dan ekspansi.

Kesepakatan ini mengatur transformasi OpenAI menjadi perusahaan berorientasi laba, sementara Microsoft tetap mendapatkan akses teknologi dan pendapatan dari investasi besar mereka.

1. Pengurangan pembagian pendapatan dari 20 persen menjadi 8 persen

OpenAI memproyeksikan pembagian pendapatan kepada Microsoft dan mitra komersial lain menurun dari 20 persen menjadi sekitar 8 persen. Dari penurunan ini berarti OpenAI bisa menyimpan lebih dari 50 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp820,4 triliun) tambahan pendapatan. Sumber terpercaya menjelaskan, belum jelas apakah angka tersebut mengacu pada pendapatan kumulatif atau tahunan.

"Penyesuaian ini mencerminkan kematangan hubungan bisnis kami, di mana OpenAI mampu mengelola pendapatan lebih mandiri tanpa mengurangi peran strategis Microsoft," ujar seorang narasumber.

Pengurangan signifikan ini menunjukkan perubahan dinamika kemitraan yang mendalam.

2. Kesepakatan non-binding untuk transformasi perusahaan

Microsoft dan OpenAI pada Kamis (11/9/2025), menandatangani kesepakatan tidak mengikat yang membuka jalan bagi OpenAI untuk merestrukturisasi diri menjadi perusahaan for-profit. Dalam memo resmi, Bret Taylor, ketua dewan nirlaba OpenAI, menyatakan bahwa struktur baru akan memberikan bagian saham senilai lebih dari 100 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun) kepada entitas nirlaba yang mengelola OpenAI.

"Kami berkomitmen menjaga misi asli OpenAI, sekaligus memungkinkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk pengembangan teknologi yang lebih luas," kata Taylor, dilansir Bloomberg.

Kesepakatan ini menandai babak baru bagi OpenAI dengan peluang pendanaan yang lebih luas dan model tata kelola yang lebih tradisional.

3. Negosiasi biaya server dan diversifikasi infrastruktur

Terungkap bahwa OpenAI dan Microsoft masih bernegosiasi terkait biaya sewa server Azure yang digunakan OpenAI. Selain itu, OpenAI juga mengembangkan inisiatif pusat data sendiri bernama Stargate dan menandatangani kontrak bernilai 300 miliar dolar AS (Rp4,9 kuadriliun) dengan Oracle, serta menjalin kemitraan cloud dengan Google.

"Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan pada satu penyedia cloud dan memastikan kapasitas komputasi yang optimal untuk AI kami," kata seorang sumber OpenAI, dilansir CNN.

Langkah diversifikasi ini menambah fleksibilitas operasional OpenAI seiring pendapatan mereka yang terus meningkat pesat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Turki Tolak Kenaikan Pajak demi Kendalikan Inflasi

14 Sep 2025, 13:46 WIBBusiness