Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Intinya sih...

  • Modal asing keluar pasar saham Indonesia mencapai Rp29,92 triliun sejak awal tahun hingga 27 Maret 2025.
  • Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.126 triliun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp29,92 triliun sejak awal tahun hingga 27 Maret 2025.

"Nonresiden mencatatkan net sale sebesar Rp8,02 triliun month to date (mtd), dan year to date itu masih terdapat net sale sebesar Rp29,92 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

1. Kapitalisasi pasar Rp11.126 triliun

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.126 triliun atau meningkat 2,27 persen dibanding dengan bulan sebelumnya (mtd). Namun jatuh sebesar 9,8 persen secara year to date (ytd).

Pasar saham domestik ditutup 3,83 persen (mtd) pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau secara ytd anjlok 8,04 persen.

Usai libur Lebaran pada 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara day to day (dtd) merosot 7,9 persen ke 5.996. Bahkan sempat mengalami trading halt selama 30 menit pada pukul 09.00 WIB karena jatuh lebih dari 9 persen. Tekanan sedikit berkurang pada 9 April, di mana dtd mencatatkan 0,47 persen atau di level 5.967.

"Dan di hari kemarin pada 10 April 2025 tercatat hasil positif, di mana closing IHSG pada level 6.254 atau secara day to day naik sebesar 4,70 persen, walaupun secara year to date masih turun sebesar 11,67 persen," tutur Inarno.

2. Indeks pasar obligasi melemah

Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, indeks pasar obligasi ICBI sepanjang Maret melemah 0,17 persen mtd, sedangkan secara ytd naik 1,75 persen ke level 399,54. Investor nonresiden mencatatkan net sale sebesar Rp0,43 triliun secara mtd atau net sale sebesar Rp1,41 triliun secara ytd.

Adapun di industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) sebesar Rp811,97 triliun pada 27 Maret 2025 atau naik sebesar 0,45 persen mtd walaupun secara ytd masih turun sebesar 3,71 persen. Reksa dana tercatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun rupiah secara mtd dan secara ytd net subscription sebesar Rp1,35 triliun.

3. Penghimpunan dana di pasar modal positif

freepik.com/rawpixel.com

Inarno mencatat, penghimpunan dana (fundraising) di pasar modal masih dalam tren positif. Nilai penawaran umum sebesar Rp57,68 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp3,24 triliun berasal dari penghimpunan dana lima emiten baru.

Sementara untuk penghimpunan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 26 Maret 2025, terdapat 18 penyelenggara mendapatkan izin dari OJK dengan 785 penerbitan efek dari 503 penerbit.

Dari sisi pemdal tercatat sebanyak 177.717 pemodal. Adapun total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,49 triliun.

Editorial Team