Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Dampak Trading Halt bagi Investor Saham?

Seorang wanita melintasi pantulan layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Intinya sih...
  • Trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham untuk meredam kepanikan investor.
  • Analisis dari ekonom dan analis menunjukkan bahwa trading halt diharapkan dapat meredam aksi jual panik di pasar.

Jakarta, IDN Times - Dalam situasi pasar yang bergejolak, Bursa Efek Indonesia (BEI) kerap mengambil langkah tertentu untuk menjaga stabilitas. Salah satu mekanisme yang digunakan adalah trading halt.

Trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham. Lantas, apa sebenarnya dampak kebijakan tersebut terhadap investor saham?

1. Investor tidak bisa melakukan jual-beli saham selama 30 menit

Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ekonom PT Panin Sekuritas Tbk, Felix Darmawan menjelaskan, trading halt berdampak pada terhentinya aktivitas jual beli saham oleh investor selama 30 menit. Tujuannya untuk meredam kepanikan investor.

"Dampaknya investor tidak bisa melakukan kegiatan jual beli saham selama 30 menit karena memang ini ditujukan untuk meredam kepanikan dari para investor," kata Felix.

2. Investor mendapatkan waktu untuk menghitung ulang portofolio

ilustrasi IHSG (IDN Times/Muhammad Surya)

Analis yang juga menjabat sebagai VP Marketing, Strategy, and Planning di Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menyatakan, trading halt pada IHSG diharapkan dapat meredam aksi jual panik di pasar.

Langkah tersebut akan memberikan kesempatan bagi investor untuk menenangkan diri dan menghitung ulang portofolio mereka secara lebih rasional.

"Suspensi ini diharapkan memberikan waktu untuk meredam panic selling pasar sehingga dapat mengkalkulasi ulang portfolio," ujar Okta.

3. Volatilitas bisa meningkatkan pasca trading halt berakhir

ilustrasi IHSG (IDN Times/Muhammad Surya)

Meski tujuannya untuk meredam kepanikan, Felix mengungkapkan setelah perdagangan saham dibuka kembali pasca trading halt, volatilitas pasar cenderung meningkat signifikan. Hal tersebut terutama terjadi pada saham-saham yang sebelumnya mengalami penurunan tajam hingga mencapai batas auto rejection bawah (ARB).

"Setelah dibuka kembali pasca halt, volatilitasnya sangat tinggi ya khususnya pada saham-saham yang turun sangat dalam bahkan ARB," ujar Felix.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us