Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Pexels/David McBee)
Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Pexels/David McBee)

Intinya sih...

  • Aliran modal asing pekan ini mencapai Rp21,72 triliun
  • Beli neto terbanyak di pasar SBN sebesar Rp12,44 triliun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Aliran modal asing yang masuk Indonesia sepanjang pekan ini tercatat mencapai Rp21,72 triliun.

Berdasarkan data transaksi periode 13-14 Maret 2024, aliran modal asing tersebut terdiri dari beli neto sebesar Rp12,44 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta beli neto di pasar saham senilai Rp8,91 triliun.

"Dan beli neto Rp0,37 triliun (Rp370 miliar) di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dari laman BI, Sabtu (16/3/2024).

1. Asing paling banyak masuk ke SBN dan SRBI sepanjang 2024

Ilustari Gambar Uang(pexels.com/Pixabay)

Berdasarkan data setelmen hingga 14 Maret 2024, tercatat aliran modal asing yang masuk di pasar SBN mencapai Rp23,34 triliun sepanjang tahun ini.

Sedangkan total dana asing masuk melalui SRBI sebesar Rp23,84 triliun. Sementara yang masuk ke pasar saham pada periode yang sama mencapai Rp19,68 triliun.

2. Imbal hasil SBN 10 tahun naik

ilustrasi obligasi pemerintah (pexels.com/Pixabay)

Adapun premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 14 Maret 2024 sebesar 67,06 basis poin (bps). Ini naik dibandingkan per 8 Maret 2024 sebesar 68,32 bps.

Sementara imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke 6,63 persen. Sedangkan yield US treasury dengan tenor sama juga naik ke level 4,29 persen.

3. BI dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Bank Indonesia (Dok BI)

Bank sentral menegaskan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Selain itu, BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editorial Team