Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PHOTO-2025-10-21-18-33-56.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Menteri Keuangan Purbaya memamerkan jaket logo 8 persen dari istana

  • Purbaya yakin konsumsi masyarakat akan tumbuh di atas 5,5 persen

  • Pemerintah memberikan insentif besar-besaran untuk mendongkrak ekonomi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa memamerkan jaket dengan logo 8 persen yang mengacu pada target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Dia memamerkan jaket itu saat hendak meninggalkan kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada pukul 17.25 WIB, Selasa (21/10/2025).

"Sebelumnya ini," kata Purbaya sambil menunjukkan logo 8 persen di jaketnya saat sesi wawancara cegat atau doorstop. Dia tersenyum lebar saat memamerkan jaket berwarna biru tua itu.

1. Dapat dari istana

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Purbaya mengaku, dia mendapatkan jaket logo 8 persen itu dari pihak Istana.

"Dibagi dari sana, dari orang istana," tutur Purbaya, lalu langsung menjelaskan hasil pertemuannya dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

2. Yakin konsumsi masyarakat bakal tumbuh di atas 5,5 persen

ilustrasi seorang wanita yang sedang memilih sayuran di supermarket (freepik.com/jcomp)

Pada saat sesi doorstop itu, Purbaya mendapat pertanyaan soal target pertumbuhan konsumsi di kuartal IV-2025. Menurut proyeksinya, konsumsi masyarakat di akhir 2025 akan melampaui 5,5 persen.

Sebelumnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum pernah melampaui angka pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto nasional (PDB).

Misalnya data terakhir pada kuartal II-2025, di mana pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12 persen secara year on year (yoy), dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,97 persen.

"Kan kita nggak pernah proyeksi di atas 5,5 sebelumnya. Kalau saya pikir 5,5 atau lebih sedikit," ujar Purbaya.

3. Pemerintah jor-joran beri insentif

Infografis daftar Bank yang dapat suntikan Rp 200 Triliun. (IDN Time/Mohamad Rakan)

Purbaya optimistis target pertumbuhan konsumsi di atas dapat tercapai, karena pemerintah sudah jor-joran memberikan insentif untuk mendongkrak ekonomi. Salah satunya dengan menggelontorkan dana Rp200 triliun kepada Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).

"Data retail sales BI mulai naik kan di bulan terakhir ini, di September. Karena sebagian dampak dari uang yang saya gelontorkan mulai terasa di sistem. Saya pikir Oktober, November, Desember akan lebih sebagai dampak yang terlihat di ekonomi," ucap dia.

Dia pun mengaku tidak segan menambah dana yang digelontorkan ke bank jika diperlukan.

"Kita akan lihat terus perkembangan uang seperti apa. Kalau masih kurang, saya akan tambah," tutur Purbaya.

Editorial Team