Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)

Intinya sih...

  • BI menghentikan publikasi JIBOR mulai 2026

  • INDONIA menjadi pengganti JIBOR sebagai suku bunga acuan Rupiah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) resmi menghentikan publikasi data Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) mulai 1 Januari 2026. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kredibilitas dan keandalan suku bunga acuan rupiah nasional. Sebagai pengganti JIBOR, pasar keuangan Indonesia didorong menggunakan Indonesia Overnight Index Average (INDONIA), suku bunga acuan Rupiah yang dihitung berdasarkan transaksi pinjam-meminjam antarbank secara aktual.

“Dengan berbasis transaksi aktual, INDONIA lebih akurat, objektif, dan mencerminkan kondisi likuiditas pasar secara riil. Ini bagian dari reformasi suku bunga acuan sesuai praktik terbaik global, guna memperkuat pendalaman pasar keuangan Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulis, Rabu (31/12/2025).

1. Nilai kontrak keuangan yang jatuh tempo sebelum 31 Desember 2025 turun jadi Rp45,28 triliun

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga (IDN Times/Aditya Pratama)

INDONIA sendiri sudah dipublikasikan secara paralel dengan JIBOR sejak 1 Agustus 2018. Kebijakan penghentian JIBOR diumumkan pada 27 September 2024, lengkap dengan Panduan Transisi Pengakhiran JIBOR yang disusun National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR).

Pelaku pasar secara bertahap telah beralih ke INDONIA. Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, nilai kontrak keuangan yang jatuh tempo sebelum 31 Desember 2025 dan masih menggunakan JIBOR turun drastis, dari Rp140,37 triliun pada September 2024 menjadi Rp45,28 triliun pada September 2025 atau turun 67,7 persen.

"Sementara kontrak yang memiliki fallback rate (telah dinegosiasikan dengan rate baru saat JIBOR dihapuskan) meningkat 35,9 persen dari Rp164,48 triliun menjadi Rp223,76 triliun," kata dia.

2. Rata-rata transaksi pinjam-meminjam antarbank (PUAB) mencapai Rp15,4 triliun per hari

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Denny mengatakan, transparansi pasar juga menunjukkan perbaikan. Hingga 19 Desember 2025, rata-rata transaksi pinjam-meminjam antarbank (PUAB) mencapai Rp15,4 triliun per hari atau sekitar 63,5 persen dari total transaksi pasar uang.

Dengan kondisi ini, penggunaan INDONIA sebagai acuan diharapkan dapat mendorong terciptanya pasar keuangan Indonesia yang modern, kredibel, dan berdaya saing global, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kami terus memperkuat komunikasi dengan pelaku pasar agar reformasi ini berjalan lancar. INDONIA dipublikasikan setiap akhir hari transaksi di website BI,” ujar dia.

3. JIBOR biasa digunakan pelaku pasar sebagai referensi penetapan suku bunga pinjaman

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

JIBOR berperan sebagai benchmark rate pasar uang. Dihitung secara periodik, JIBOR tersedia dan dapat digunakan oleh para pelaku pasar sebagai referensi seperti penetapan suku bunga pinjaman, penetapan harga instrumen keuangan, dan pengukuran kinerja instrumen keuangan. JIBOR adalah rata-rata dari suku bunga indikasi pinjaman tanpa agunan yang ditawarkan oleh bank kontributor kepada bank kontributor lain untuk meminjamkan rupiah di Indonesia, untuk tenor di atas overnight. 

JIBOR ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan kuotasi suku bunga indikasi pinjaman yang ditawarkan oleh Bank Kontributor (offer rate), disampaikan oleh bank kontributor kepada Bank Indonesia dengan window time penyampaian sejak pukul 07.00 WIB s/d 09.30 WIB (dan koreksi online hingga pukul 09.45 WIB). Penetapan JIBOR dilakukan dengan menghitung rata-rata sederhana (simple average) dari kuotasi yang disampaikan oleh bank kontributor setelah mengeluarkan 15 persen data offer rate tertinggi dan 15 persen data offer rate terendah. 

JIBOR dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada setiap hari kerja pukul 10.00 WIB di website Bank Indonesia. JIBOR terdiri dari tenor overnight, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. 

Editorial Team