Ilustrasi lahan sawah (IDN Times/ Ervan)
Arief mengatakan, kemunduran musim panen diawali dengan kemunduran musim tanam (MT) 1 yang baru dimulai bulan November ini.
“Dengan kemarin ada Agustus, September, Oktober ini kita belum turun hujan, turun hujannya baru akhir November, Desember, jadi panen agak mundur,” tutur Arief.
Dia mengatakan, musim panen pada April-Mei mendatang harus berhasil demi memastikan ketersediaan stok beras dalam negeri. Sebab, 70 persen produksi beras Indonesia sepanjang tahun berasal dari musim panen 1 atau musim panen awal tahun.
“Semester pertama ini harus berhasil, bibitnya, benihnya, airnya tadi disebutkan. Kalau gak ada air, gak bisa,” ujar Arief.
Di samping itu, untuk memastikan stok beras tetap terjaga selama adanya kemunduran musim panen padi, pemerintah menyiapkan cadangan beras. Adapun cadangan beras pemerintah (CBP) disiapkan Perum Bulog melalui penugasan impor sebanyak 3 juta ton sepanjang 2023.
“Tugas kita kalo Badan Pangan Nasional menyiapkan stock bridging sampai panen nanti itu,” ujar Arief.