Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bapanas Sebut Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Capai 34 Ribu Ton

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)

Jakarta, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) telah mencapai 34 ribu ton. Dari total tersebut sebanyak 8 hingga 10 ribu ton merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah intervensi menjaga harga beras.

Adapun beras SPHP berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog. Dengan begitu, harapannya harga beras medium di PIBC secara gadual menjadi flat. 

"Total keseluruhan stok beras di PIBC hari ini saya cek ada 34 ribu ton. Ini kian mendekati target stok dari Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta stok PIBC dapat mencapai 35 ribu ton,” ucap Kepala Bapanas, Arief Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11/2023). 

1. Presiden minta beras bulog jangkau berbagai lapisan masyarakat

Presiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).
Presiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Beras SPHP disalurkan ke PIBC guna mengisi kebutuhan pasar dan menekan lonjakan inflasi. Arief bilang PIBC merupakan barometer pasar beras nasional, sehingga perluasan jangkauan penyaluran beras SPHP penting dilakukan di sini.

Dia mengatakan hal itu merupakan arahan Presiden Joko "Jokowi"  Widodo agar terus memperluas cakupan beras Bulog, sehingga dapat lebih menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

"PIBC ini merupakan barometer pasar beras nasional, sehingga perluasan jangkauan penyaluran beras SPHP penting dilakukan di sini. Ini untuk melengkapi penyaluran beras SPHP yang secara masif turut pula telah disalurkan ke pasar tradisional dan ritel modern,” ujar Kepala NFA.

2. Operasi pasar ke Pasar Induk Cipinang dimulai sejak 13 September

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa operasi pasar ke PIBC telah dimulai sejak 13 September dengan kondisi stok saat itu ada 25 ribu ton. Sekitar seminggu setelah itu, tepatnya di 19 September tercatat harga beras medium jenis IR64 III tercatat Rp 12.256 per kg.

Kemudian secara gradual mengalami penurunan hingga 10,36 persen menjadi Rp 10.986 per kg pada 3 November dengan total stok hari ini 34 ribu ton.

"Tren penurunan harga beras medium di pasar induk seperti ini dapat menjadi penekan harga beras medium di tingkat konsumen,” sambungnya.

3. Beras dipastikan tersedia jelang akhir tahun

ilustrasi beras (pexel)
ilustrasi beras (pexel)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai inflasi beras secara bulanan (month to month). Pada September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat sebesar 5,61 persen dengan andil 0,18 persen.

Pada rilis BPS terbaru, inflasi beras secara bulanan pada Oktober 2023 tercatat mengalami penurunan menjadi 1,72 persen dengan andil 0,06 persen. Meski ada deflasi, BPS masih mencatat bahwa komoditas beras menjadi penyumbang andil inflasi terbesar selama 3 bulan belakangan ini.

“Kita terus siapkan stok CBP bersama Bulog, terlebih ini menjelang akhir tahun. Kita tahu ada Natal dan momen pergantian tahun, sehingga tren inflasi harus terus dijaga. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya mulai dari hulu sampai hilir," jelasnya. 

Dengan demikian, ia memastikan bahwa beras SPHP telah digelontorkan ke PIBC dan semua lini pasar yang tersedia. Beras komersial bulog disalurkan pula ke penggiling padi.

"Lalu juga Bapak Presiden pun telah memutuskan bantuan pangan beras diperpanjang sampai Desember. Bahkan jika anggaran memungkinkan akan ditambah hingga tahun depan,” pungkas Arief.

Berdasarkan pantauan di Panel Harga Pangan NFA, mulai terlihat adanya depresiasi harga beras medium di tingkat konsumen. Pada 1 Oktober tercatat harga rata-rata nasional beras medium ada di Rp13.220 per kg. Kemudian pada 5 November harga rata-rata nasional untuk beras medium mengalami penurunan 50 poin menjadi Rp13.170 per kg. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us

Latest in Business

See More

Senyum UMKM di Banyuwangi: Omzet Melejit, Penjualan Laris Manis

09 Nov 2025, 23:44 WIBBusiness