Awalnya, 2025 diprediksi menjadi masa kejayaan Elon Musk. Namun, berbagai dinamika justru membuat tahun ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam karier pria yang dikenal sebagai orang terkaya di dunia tersebut.
Musk tak hanya mendapat peran memimpin lembaga fiktif Department of Government Efficiency (DOGE), tapi juga di pusaran fluktuasi ekonomi global, hingga polemik sebagai tokoh publik nonterpilih. Hal ini membuat banyak pihak menilai Musk mungkin akan mengambil langkah besar berikutnya.
Salah satu spekulasi yang beredar adalah kemungkinan Elon Musk melepas kendali atas Tesla, perusahaan mobil listrik yang selama ini identik dengan dirinya. Meski belum ada indikasi resmi, laporan Barron’s menyebutkan bahwa saham Tesla menunjukkan pola "death cross" pada 14 April lalu—indikator teknikal yang sering kali mengisyaratkan tren penurunan jangka panjang.
GOBankingRates mewawancarai sejumlah pakar keuangan untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada saham Tesla jika Musk benar-benar menjual perusahaan tersebut.