Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi utang (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Bank Dunia desak liberalisasi perdagangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meringankan beban utang negara-negara berkembang.
  • Tingkat utang yang tinggi membuat separuh dari 150 negara berkembang berada dalam risiko gagal bayar atau tidak mampu membayar kewajiban utang mereka.
  • Tantangan yang dihadapi termasuk suku bunga global yang tinggi, ekspektasi inflasi meningkat, dan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja, dan energi.

Jakarta, IDN Times – Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, memperingatkan tentang ancaman krisis utang yang kian memburuk dan pertumbuhan ekonomi yang melambat di negara-negara berkembang. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, yang berlangsung pekan ini.

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ditambah dengan ketidakpastian perdagangan akibat tarif tinggi Amerika Serikat (AS) dan respons balasan dari Tiongkok, Uni Eropa, serta Kanada, memperparah tekanan pada negara-negara berkembang. Gill menekankan bahwa liberalisasi perdagangan menjadi solusi mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meringankan beban utang.

Editorial Team

Tonton lebih seru di