Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Nigeria Bakal Jadi Pusat Industri Aviasi Afrika dengan Gandeng Boeing
Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai ANA. (unsplash.com/damabima)

Intinya sih...

  • Dorong ekspansi sektor penerbangan di Nigeria: Kerja sama dengan Boeing dan Universitas Cranfield untuk fasilitas perawatan pesawat di Nigeria. Pertumbuhan sektor aviasi di Nigeria mencapai 15,89 juta penumpang pada 2023

  • Boeing akan menyediakan pelatihan tenaga kerja di Nigeria: Kesepakatan antara Nigeria dan Boeing disetujui pada 2024. Boeing sudah menyuplai 60 maskapai penerbangan di Afrika dengan 500 pesawat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Nigeria, Bola Tinubu mengungkapkan, kerja sama baru dengan Boeing dan Universitas Cranfield. Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) tersebut setuju untuk membangun fasilitas perawatan pesawat di Nigeria. 

Sebelumnya, Maroko sudah mengungkapkan rencana besar untuk membangun pabrik mesin pesawat terbesar di Afrika. Pendirian fasilitas produksi tersebut berkat investasi dari produsen mesin pesawat asal Prancis, Safran Group. 

1. Dorong ekspansi sektor penerbangan di Nigeria

ilustrasi bendera Nigeria (pixabay.com/David_Peterson)

Sekretaris Pemerintah Federasi Nigeria, George Akume mengonfirmasi persetujuan tersebut. Selain itu, sudah ada operator lokal di Nigeria yang akan menggarap proyek tersebut. 

“Kami sudah menyetujui kerja sama dengan Boeing dan Universitas Cranfield untuk mendirikan fasilitas perawatan, perbaikan, dan pembenahan (MRO) di Nigeria. Dengan ini, kami akan mengurangi pengeluaran hingga 200 juta dolar AS (Rp3,3 triliun) untuk perawatan pesawat di luar negeri,” ungkapnya, dikutip dari Business Insider Africa.

Pembangunan fasilitas MRO pesawat di Nigeria ini terjadi di tengah pertumbuhan sektor aviasi. Pada 2023, penumpang pesawat di Nigeria sudah menembus 15,89 juta orang dan diproyeksikan naik hingga 25,7 juta orang pada 2029.  

2. Boeing akan menyediakan pelatihan tenaga kerja di Nigeria

Kantor Pusat Boeing. (unsplash.com/svenpiper)

Kesepakatan antara Nigeria dan Boeing sudah disetujui pada 2024. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat peminjaman pesawat, perawatan, dan bantuan teknikal pesawat di Nigeria. 

Menteri Penerbangan Nigeria, Festus Keyamo menyebut, persetujuan ini termasuk memberikan pelatihan, bantuan teknis, pengadaan workshop, dan penilaian operasional untuk operator di Nigeria. Tim insinyur pesawat juga diberikan mandat untuk memberikan anjuran mengenai ekspansi bandara. 

Pada saat yang sama, Boeing sudah menyuplai 60 maskapai penerbangan di Afrika dengan 500 pesawat. Dalam 20 tahun ke depan, diperkirakan Afrika akan membutuhkan 1.170 pesawat baru untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. 

3. Sektor penerbangan berkontribusi besar pada ekonomi Nigeria

Pesawat milik maskapai LATAM. (unsplash.com/lukassouza)

Akume menyebut, sektor penerbangan memiliki kontribusi besar pada ekonomi Nigeria. Ia mengatakan, sebesar 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nigeria didorong dari operasional 20 bandara dan 23 maskapai penerbangan beserta ribuan pekerja. 

Dilansir Punch News, Akume mengungkapkan, ada rencana jangka panjang untuk memposisikan NIgeria sebagai pusat aviasi di Afrika bagian tengah dan barat. Ambisi ini akan tercapai lewat kerja sama strategis antara sektor publik dan swasta dengan kemungkinan pendirian pabrik komponen pesawat di Nigeria. 

Selain itu, Nigeria berencana mengekspansi Bandara Murtala Muhammed di Lagos dan memodernisasi enam bandara utama lainnya dengan beberapa landasan pacu. Sementara itu, Nigria berhasil menjadi yang negara tertinggi di Afrika dalam ketertiban standar penerbangan internasional. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team