Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai dolar AS saat ini berada pada titik terendah selama empat bulan terakhir. Dan perhatian utama tertuju pada inflasi PCE.
"Dolar berada pada titik terendah dalam 4 bulan dengan fokus pada inflasi PCE," ujarnya.
Menurutnya, sedikit revisi ke bawah pada Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal ketiga membuat para pelaku pasar tetap optimis terhadap kemungkinan penurunan suku bunga AS pada 2024. Meskipun demikian, angka tersebut masih mencerminkan pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian AS.
Saat ini perhatian tertuju pada data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi yang dipilih oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed). Data tersebut akan dirilis pada Jumat, dan diperkirakan akan menunjukkan adanya kekakuan dalam tingkat inflasi di Amerika Serikat.
Jika prediksi tersebut terbukti benar, hal itu dapat memberikan the Fed motivasi tambahan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama sebagai respons terhadap kekakuan inflasi tersebut.
"Skenario seperti itu dapat memicu kemunduran pada mata uang Asia, yang sejauh ini telah mengalami kenaikan yang kuat pada tahun 2024," tambahnya.