Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Mining Industri Indonesia atau MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan potensi nikel di Indonesia bisa berkontribusi hingga 4 miliar dolar AS atau setara Rp59 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025-2030. Angka yang 400 kali lipat lebih besar dari kontribusi saat ini.
Menurutnya, kontribusi itu bisa dicapai jika Indonesia bisa mengelola nikel menjadi berbagai produk turunan seperti baterai electronic vehicle (EV) atau kendaraan listrik, hingga sistem penyimpanan energi.
"Kalau dilihat dari nilai tambah, kalau cuma jual nikel satu kali, itu kalau geser terus bisa sampai 400 kali lipat nilainya dibanding kalau hanya jual nikel saja," kata Orias dalam konferensi virtual, Kamis (15/10/2020).