Jakarta, IDN Times - Nvidia, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan kerugian sebesar 5,5 miliar dolar AS (Rp92,7 triliun) akibat pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) H20 ke China oleh pemerintah AS. Langkah ini menjadi pukulan telak bagi Nvidia yang menjadikan China sebagai salah satu pasar utama produk chip AI-nya.
Kebijakan restriksi yang diumumkan pada Rabu (9/4/2025) dan diberlakukan tanpa batas waktu mulai Senin (14/4/2025) ini bertujuan mencegah penggunaan chip H20 dalam pembangunan superkomputer di China. Nvidia pun terpaksa mencatat kerugian besar untuk menutupi inventaris, komitmen pembelian, dan cadangan terkait produk H20, memicu penurunan saham perusahaan hingga 6 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.