Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Sebelumnya diberitakan, di tengah pulihnya ekonomi Indonesia dari tekanan pandemik COVID-19, muncul tantangan dan risiko baru dari faktor global baik dari sisi geopolitik, ekonomi dan keuangan yang sangat kompleks dan dinamis.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa selain pandemik COVID-19 yang belum sepenuhnya selesai, ada dua tantangan besar lain yang perlu terus diwaspadai dan diantisipasi.
"Yaitu lonjakan inflasi global, terutama akibat perang Rusia - Ukraina, dan percepatan pengetatan kebijakan moneter global, khususnya di Amerika Serikat," katanya dalam Rapat Paripurna yang disiarkan melalui kanal YouTube, Jumat (20/5/2022).
Perang Rusia dan Ukraina, dijelaskan Sri Mulyani juga telah menyebabkan disrupsi dari sisi produksi atau suplai yang sangat besar. Hal itu mendorong kenaikan ekstrem pada harga-harga komoditas global.
Harga minyak mentah terus-menerus berada pada kisaran US$100 per barel. Sejak awal tahun (year to date), harga gas alam naik 127 persen, batu bara naik 137,3 persen, CPO naik 26,1 persen, gandum naik 56,5 persen dan jagung naik 34,3 persen.
"Secara indeks harga pangan dunia telah mengalami kenaikan 145 persen dibanding situasi awal 2020," ujarnya.