Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Balikpapan, IDN Times - Seruan boikot produk-produk yang mendukung Israel menyeret nama-nama sejumlah perusahaan atau emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebagian besar, perusahaan yang terseret ialah perusahaan yang memproduksi atau mendistribusikan produk dengan merek asing di Indonesia.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Antonius Hari PM mengatakan, kondisi itu justru membuka peluang bagi sejumlah investor di pasar modal.

Sebab, di saat harga saham-saham emiten turun akibat sentimen negatif, justru bisa mendorong sejumlah investor untuk membeli harga saham yang sedang turun itu.

1. Sejumlah emiten yang kena dampak boikot Israel punya fundamental yang bagus

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Antonius mengatakan, sejumlah emiten yang terseret dampak boikot Israel itu memiliki fundamental yang bagus. Sehingga, bisa mendorong investor untuk memanfaatkan sentimen negatif dari seruan boikot Israel.

“Bagi investor yang bisa memanfaatkan momentum penurunan saham ini bisa jadi cuan karena beli pada saat harga jatuh, padahal fundamental bagus,” kata Antonius dalam acara capital market journalist workshop di Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (17/11/2023).

2. BEI sebut dampak boikot Israel tak berdampak signifikan pada kinerja bursa

Ilustrasi Saham Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, dampak boikot Israel tak berdampak signifikan kepada kinerja bursa. Sebab, ada sekitar 900 emiten di bursa selain perusahaan-perusahaan yang terdampak boikot Israel tersebut.

“Ini dampaknya kecil bagi pasar modal karena saham yang diboikot cuma 1 atau 2 saja. Sementara di BEI ada 904 pilihan saham untuk investor,” ujar Iman.

3. Dampak boikot Israel masih bisa dihadapi

Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Iman mengatakan, investor akan lebih mempertimbangkan faktor fundamental dari suatu perusahaan terbuka. Sehingga, dampak dari boikot Israel menurutnya masih bisa dihadapi.

“Bukannya tidak berdampak secara signifikan, tetapi bagi pasar modal kita dampak boikot ini masih managable,” ucap Iman.

Editorial Team