OpenAI Gugat Balik Elon Musk di Pengadilan Federal

Jakarta, IDN Times – OpenAI gugat balik Elon Musk di pengadilan federal California pada Rabu (9/4/2025). Gugatan ini diajukan sebagai respons terhadap tuntutan Musk sebelumnya yang menentang peralihan OpenAI menjadi perusahaan berbasis keuntungan. Dalam dokumen gugatan, OpenAI menyebut Musk telah “menggunakan segala cara yang ada untuk merusak” perusahaan tersebut.
Langkah hukum ini memperlihatkan eskalasi perseteruan antara OpenAI dan Musk, yang saat ini menjabat sebagai CEO Tesla, SpaceX, serta pemilik platform media sosial X dan perusahaan AI pesaing, xAI. Hakim telah memutuskan bahwa gugatan awal Musk akan dilanjutkan ke sidang juri pada musim semi tahun depan.
“Langkah Elon yang terus-menerus terhadap kami hanyalah taktik itikad buruk untuk memperlambat OpenAI dan merebut kendali atas inovasi AI terdepan demi kepentingan pribadinya. Hari ini, kami menggugat balik untuk menghentikannya,” tulis OpenAI melalui pernyataan di X.
1. OpenAI beberkan kronologi perseteruan
Gugatan yang diajukan OpenAI menjelaskan awal keterlibatan Musk dalam pendirian perusahaan tersebut sebagai lembaga nirlaba. Namun pada tahun 2017 dan 2018, pihak OpenAI disebut menolak tuntutan Musk untuk menguasai perusahaan atau menggabungkannya dengan Tesla.
“Jadi Musk keluar, menyatakan bahwa OpenAI akan gagal tanpanya dan bahwa dia akan fokus pada pengembangan AI di Tesla,” tulis gugatan tersebut, dikutip dari Fox Business, Kamis (10/4).
Dokumen hukum itu juga menyoroti kehadiran ChatGPT yang diluncurkan pada 2022 dan menarik perhatian global. OpenAI menegaskan bahwa Musk tidak memiliki kontribusi dalam pengembangan teknologi tersebut.
“Musk tidak bisa menoleransi melihat kesuksesan sebesar itu dari sebuah perusahaan yang telah dia tinggalkan dan nyatakan akan gagal. Dia menjadikannya proyek pribadi untuk menjatuhkan OpenAI, dan membangun pesaing langsung yang akan merebut kepemimpinan teknologi—bukan untuk kemanusiaan, melainkan untuk Elon Musk,” tertulis dalam gugatan.