Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
OpenAI (unsplash.com/Andrew Neel)
OpenAI (unsplash.com/Andrew Neel)

Intinya sih...

  • OpenAI menolak perintah pengadilan untuk menyerahkan 20 juta percakapan anonim ChatGPT karena melanggar privasi pengguna.

  • Gugatan pelanggaran hak cipta diajukan oleh The New York Times dan media lain pada 2023, memerintahkan OpenAI mempertahankan 20 juta percakapan ChatGPT secara anonim dari Desember 2022 hingga November 2024.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - OpenAI mengajukan permohonan ke pengadilan federal New York untuk membatalkan perintah yang mengharuskan perusahaan menyerahkan 20 juta percakapan anonim ChatGPT. Perusahaan menilai perintah tersebut melanggar privasi pengguna dan tidak relevan dengan gugatan pelanggaran hak cipta yang diajukan The New York Times dan media lain.

Perintah pengadilan ini memicu kekhawatiran karena bisa mengungkap percakapan rahasia pengguna yang sebagian besar tidak terkait dengan kasus hukum. OpenAI berpendapat, melaksanakan perintah ini akan membahayakan kepercayaan dan keamanan data pengguna ChatGPT secara luas.

1. Permohonan OpenAI terhadap perintah pengadilan

OpenAI secara resmi mengajukan petisi ke hakim, keharusan menyerahkan data percakapan bisa mengungkap percakapan rahasia pengguna yang kebanyakan tidak terkait dengan tuduhan hak cipta.

"Pengguna ChatGPT harusnya tidak menghadapi risiko percakapan pribadinya diberikan kepada The New York Times untuk diperiksa secara bebas dalam sebuah proses pencarian spekulatif," kata OpenAI dalam berkas pengadilan, dilansir Global Banking and Finance Review.

Chief Information Security Officer OpenAI, Dane Stuckey mengatakan di blog resmi pada Rabu (12/11/2025), membagikan jutaan percakapan akan melanggar privasi dan keamanan pengguna. Ia menambahkan bahwa banyak percakapan tersebut berasal dari pengguna yang tak ada hubungan dengan gugatan dari The New York Times.

2. Latar belakang gugatan dan perintah pengadilan

Gugatan pelanggaran hak cipta diajukan oleh The New York Times dan sejumlah media pada 2023, menuduh OpenAI menggunakan artikel-artikel mereka tanpa izin untuk melatih model AI ChatGPT. Demi mendukung proses hukum, pengadilan pada Mei 2025 memerintahkan OpenAI mempertahankan 20 juta percakapan ChatGPT secara anonim dari Desember 2022 hingga November 2024.

Perintah ini bertentangan dengan kebijakan OpenAI yang biasanya menghapus data pengguna dalam 30 hari jika tidak disimpan secara eksplisit.

Magistrate Judge, Ona Wang menegaskan, data yang dikumpulkan telah melalui proses penghilangan identitas yang ketat untuk melindungi privasi pengguna. Namun, OpenAI menyoroti risiko keamanan dan kerahasiaan data, terutama karena data tersebut akan diakses oleh tim hukum pihak ketiga

3. Kekhawatiran privasi dan keamanan pengguna ChatGPT

CEO OpenAI, Sam Altman menegaskan, menjaga privasi percakapan pengguna adalah prioritas utama, mengingat potensi risiko kebocoran data pengguna sangat besar jika perintah pengadilan dijalankan.

"Percakapan dengan AI harus dilindungi setara rahasia klien pengacara," katanya, dilansir The Cyber Express.

OpenAI khawatir perintah pengadilan akan menciptakan preseden buruk terkait perlindungan data digital, terutama karena data yang diperintahkan diserahkan mencakup jutaan interaksi bahkan yang tidak terkait dengan gugatan hak cipta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team