Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar gelisah menjelang pemilihan presiden AS di November. Sebab, persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris memicu ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Sementara itu, ketidakpastian politik di Jepang meningkat setelah Partai Demokrat Liberal kehilangan mayoritasnya, yang diperkirakan akan mendorong lebih banyak pengeluaran fiskal dan mencegah kenaikan suku bunga Bank of Japan.
Di Timur Tengah, ketegangan terus berlangsung dengan Iran yang bersumpah membalas serangan Israel, sementara Israel terus menyerang Hamas dan Hizbullah.
Pasar juga mencermati data ekonomi penting AS, termasuk produk domestik bruto dan indeks harga PCE, yang akan dirilis sebelum pertemuan Federal Reserve (the Fed).
"Data tersebut muncul beberapa hari sebelum pertemuan Fed, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin," paparnya.