Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.48.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Komitmen jaga defisit APBN tetap 3 persen

  • Siap belajar dari Sri Mulyani

  • Sinergi dengan kebijakan moneter

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan tidak akan mengambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh. Itu disampaikan dalam merespons sentimen pasar atas penunjukannya sebagai Menkeu.

Dia memastikan kebijakan yang diambil justru akan dioptimalkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Yang jelas kita tidak akan ambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh. Yang ada dioptimalkan sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat," katanya kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

1. Komitmen jaga defisit APBN tetap 3 persen

Ilustrasi APBN. (Kemenkeu)

Menanggapi pertanyaan mengenai komitmen pemerintah terhadap batas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dia menegaskan akan mengikuti ketentuan undang-undang yang berlaku.

Purbaya menyebut keputusan mengenai defisit bukanlah kewenangan pribadi menteri, melainkan keputusan pemerintah secara keseluruhan. Menurutnya, saat ini komitmen defisit APBN tetap berada di angka 3 persen.

"Kita akan ikutin UU yang ada. Itu kan bukan keputusan saya, itu keputusan pemerintah secara keseluruhan," ujarnya.

Dia menambahkan, bila ada arahan baru terkait defisit, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan. Namun, untuk saat ini, batas yang diikuti tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.

2. Siap belajar dari Sri Mulyani

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati serahkan Jabatan Menkeu ke Purbaya. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu mengungkapkan, belum sempat membicarakan strategi dengan Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati.

Namun, dia sudah berkomunikasi langsung dan meminta izin untuk dapat bertanya serta berdiskusi dari waktu ke waktu. Menurutnya, Sri Mulyani bersedia membantu dan memberikan masukan.

"Saya bilang ke Bu Sri Mulyani tadi, saya akan bertanya ke dia dari waktu-waktu dan dia bersedia. Bersedia ngajarin saya. Gitu kira-kira," sebutnya.

3. Sinergi dengan kebijakan moneter

Ilustrasi Logo Bank Indonesia. bi.go.id

Lebih lanjut, Purbaya menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Dia menegaskan kebijakan yang ditempuh tidak boleh sampai mencekik sistem perbankan, terutama dalam hal likuiditas.

"Saya sudah bicara sama Deputi Senior BI dengan izin Presiden juga kita akan ke depan ambil langkah yang perlu supaya yang sering masyarakat likuiditas kita akan meningkat signifikan ke depan," tambahnya.

Editorial Team