Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Purbaya Klarifikasi soal Suara Sebagian Kecil Rakyat di Tuntutan 17+8

WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.49.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Fokus pada pemulihan ekonomiPurbaya menekankan pentingnya memperbaiki kondisi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja untuk membantu masyarakat.
  • Dijadikan sebagai proses edukasiPurbaya menganggap kritik terhadap pernyataannya sebagai bagian dari proses edukasi publik dan menegaskan maksudnya untuk kesejahteraan bersama.
  • Merespons 17+8 Tuntutan RakyatPurbaya menyebut tuntutan 17+8 sebagai suara sebagian kecil yang merasa tidak puas dengan kondisi ekonomi saat ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan pernyataannya pada hari dirinya diumumkan sebagai menteri yang kemudian menuai sorotan publik.

Dia menegaskan kondisi masyarakat yang terdampak tekanan ekonomi bukan hanya sebagian kecil seperti pernyataannya sebelumnya, melainkan jumlah yang besar hingga membuat mereka turun ke jalan.

"Saya begini, ketika ekonomi agak tertekan, banyak kan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya, mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan," katanya kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

1. Fokus pada pemulihan ekonomi

WhatsApp Image 2025-09-08 at 15.56.13.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Purbaya menekankan kunci utama untuk memperbaiki kondisi saat ini terletak pada seberapa cepat pemerintah mampu memulihkan perekonomian nasional.

Menurutnya, penciptaan lapangan kerja menjadi tujuan utama agar masyarakat dapat segera terbantu. Dia juga menyampaikan permohonan maaf jika pernyataannya sebelumnya menimbulkan salah tafsir.

"Jadi kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi, sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan. Jadi itu maksudnya saya kemarin. Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf," jelasnya.

2. Dijadikan sebagai proses edukasi

WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.48.jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Purbaya mengaku terkejut karena sejak menjabat sebagai Menkeu, pernyataannya dipotong-potong dan menimbulkan kritik. Meski demikian, dia menilai hal itu sebagai bagian dari proses edukasi publik.

"Kaget juga. Tapi kan ini proses edukasi ke publik, ya nggak apa-apa, saya juga sama. Kalau saya salah, saya perbaiki," ujarnya.

Dia menegaskan maksud ucapannya bukan untuk mengabaikan masyarakat yang kesulitan, melainkan untuk memastikan semua pihak dapat lebih mudah memperoleh pekerjaan dan bersama-sama menuju kesejahteraan.

"Ada sesuatu yang bisa diperbaiki, yang membuat mereka nanti lebih mudah mencari kerjaan. Bukan mereka ya, semuanya, masyarakat, bisa sejahtera bersama. Itu tujuannya utamanya sebetulnya," tambahnya.

3. Mulanya merespons 17+8 Tuntutan Rakyat

Demonstran memegang poster 17+8 tuntutan rakyat (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)
Demonstran memegang poster 17+8 tuntutan rakyat (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Sebelumnya, Purbaya angkat bicara mengenai tuntutan publik yang saat ini tengah banyak dibicarakan, yaitu 17+8 Tuntutan Rakyat.

Purbaya mengatakan, dirinya belum mempelajari tuntutan tersebut. Namun, dia menilai tuntutan itu merupakan suara sebagian kecil masyarakat yang merasa tidak puas dengan kondisi ekonomi saat ini.

“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin ada yang merasa terganggu, hidupnya masih kurang,” ujar dia saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Kena Reshuffle Usai Rapat di DPR, Budi Arie: Enggak Kaget

09 Sep 2025, 21:10 WIBBusiness